Anies Bicara Pribumi Melawan Kolonialisme, Kok ada yang Tersinggung? Situ Kolonialis?
Portal Dunia – Anies Bicara Pribumi Melawan Kolonialisme, Kok ada yang Tersinggung? Situ Kolonialis?
Pidato perdana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota pasca serah terima jabatan, Senin (16/10/2017), menuai tudingan RASIS dari kaum gagal move on.
Hal ini lantaran Anies menyebut “Pribumi” melawan kolonialisme.
“Jakarta ini satu dari sedikit kota di Indonesia yang merasakan kolonialisme dari dekat, penjajahan di depan mata itu di Jakarta, selama ratusan tahun.”
“Dulu kita semua pribumi ditindas dan dikalahkan, kini telah merdeka, kini saatnya kita menjadi tuan rumah di negeri sendiri.”
Sudah denger sendiri pidatonya? Sekarang dimana RASISnya pidato Anies?
Itu pidato ga ada yang ngomongin seseorang, apalagi ras tertentu.
Atau jangan-jangan yang tersinggung dengan pidato Anies karena merasa menjadi kolonialis sehingga tersinggung? Apa ada etnis tertentu dituduh jadi kolonial di situ? Wong ngomong jaman kemerdekaan kok.
Pribumi yang disampaikan Anies adalah pihak yang melawan kolonialisme.
Kok tersinggung? Ngerasa kolonialis?
Ini mirip saat Panglima TNI Jenderal Gatot menginstruksikan nobar film G30S/PKI, lalu beliau malah banyak dibully. Siapa lagi yang bully Panglima TNI kalau bukan yang merasa PKI atau simpatisan PKI?
Denger kata-kata “PKI” langsung kejang-kejang..
Sekarang denger kata-kata “Pribumi” juga kejang-kejang…
[pi] Anies Bicara Pribumi Melawan Kolonialisme, Kok ada yang Tersinggung? Situ Kolonialis? Sumber: Muslimina/Portal Dunia
(nahimunkar.org)
yang tersinggung pasti bukan pribumi. kalau bukan pribumi pasti penjajah, penjajah ada dua: 1. penjajah asing, 2. penjajah aseng, dan antek2nya. yg kemarin2 bakar lilin, ngamuk2 di cipinang, yg kirim2 bunga buat juragannya yg kalah pilkada, dan masuk penjara.
kan kita jadi tau sekarang, ternyata penjajah2 itu masih berkeliaran di jakarta, bahkan di seluruh indonesia. dia anti banget dgn kata “pribumi” karena mereka bukan pribumi asli…!
waktu pelantikan anis sandi kemarin yg hadir dibalai kota kelihatan banget hampir 100% “pribumi” tapi waktu balai kota masih dihuni ahok jarot yg datang hampir rata2 mata sipit, kulit kuning.ada juga yg pake jilbab tapi jilbab ala kadarnya, oh ya ada juga yg kulitnya kehitam2an mungkin keturunan belanda depok. mereka2 inilah yg kalau mendengar kata “pribumi” langsung demam dan linu2 kayak mau struk gitu.
tanda yg paling gampang kalau kita mau menilai dan melihat seperti apa sikap kepemimpinan kelompok anti “pribumi”, dia paling tidak suka posisinya digantikan orang lain walaupun orang itu dipilih rakyat. dia akan menyiapkan ranjau2 yg mematikan agar penggantinya itu tidak bisa menunaikan janji2nya. dan dia tidak akan menyerahkan kepemimpinannya pada orang yg menggantikannya, dia lebih memilih pergi berlibur ke tempat yg jauh….memang menyedihkan sekaligus menyebalkan.