Astaghfirullah, Video Ini Tunjukkan Khamenei Pendeta Agama Syiah Cabuli Balita
Wednesday, May 13, 2015 | 11:00 AM
bersamaislam.com – Innalillahi, astaghfirullahal ‘adzhim. Miris rasanya menyaksikan tayangan video ini. Pendeta yang begitu diagung-agungkan oleh pengikut agama Syiah, Khamenei terlihat berbuat cabul kepada seorang anak perempuan yang masih kecil dengan cara, maaf… mencium bibirnya beberapa saat. Na’udzubillahi min dzalik.
Video yang diunggah oleh Ustadz Muhammad Abdurrahman Al Amiry di Youtube pada Senin (11/05) itu menjadi bukti kesesatan agama Syiah yang menghalalkan kawin kontrak alias nikah mut’ah bahkan terhadap balita sekalipun.
“Biarkan video yang berbicara,” tulis Abdurrahman Al Amiry dalam judul video, sebagai bukti atas bantahan yang sering dilontarkan pengikut Syiah soal Khamenei yang pernah berbuat cabul terhadap gadis balita atas nama mut’ah.
Dalam video berdurasi 15 detik itu, Khamenei terlihat memegang sebuah buku dan bercanda dengan anak perempuan kecil yang berambut panjang. Gadis cilik itu terlihat riang sambil sesekali menggerak-gerakkan badannya ketika berbicara dengan Khamenei. Lalu tiba-tiba sang pendeta memeluk dan mencium gadis cilik itu sampai beberapa detik.
Seorang ulama yang sudah bertobat dari agama Syiah dan kembali ke ajaran Islam ahlul sunnah, Syaikh Husain Al Musawi pernah membongkar kisah nyata perilaku bejat pendeta pentolan Syiah ini.Khomaeni terbukti pernah mencabuli balita perempuan berumur 4 tahun.
Bahkan Khomaeni, tokoh Syiah Iran mengeluarkan fatwa menghalalkan prilaku seks menyimpang kepada anak-anak. “Tidak mengapa bermut’ah dengan bayi yang masih menyusui dengan memeluknya, menggesekkan kemaluan (pria) di kedua pahanya, dan dengan mencium-ciuminya” (Tahrir Al-Wasilah 2/241 Masalah Nomor 12).
Khomaeni atau sering disebut Sayyid Ayatollah Ruhollah Khomeini adalah pendeta agama Syiah yang lahir pada 24 September 1902 dan wafat di Teheran, Iran, 3 Juni 1989 pada umur 86 tahun. Dia adalah tokoh revolusi Syiah di Iran dan kerap mengaku sebagai keturunan Ahlul Bait. Namun Ustadz Muhammad Abdurrahman Al Amiry melakukan penelitian dan mendapati bahwa Khomaeni adalah keturunan India yang beragama Sikh.
Inilah video peristiwa pencabulan anak kecil oleh Khamenei atau klik link ini.
* Update redaksi (21 Mei 2015)
Sebelumnya kami menyebut Khomaeni. Yang benar adalah Khamenei sebagaimana tercantum dalam judul video yang diunggah ke Youtube. Khomaeni dan Khamenei adalah dua orang yang berbeda. Khomaeni sudah kami jelaskan. Sementara Khamenei yang berbuat cabul dalam video di atas, lahir 17 Juli 1939 adalah pendeta Syiah yang menjadi pemimpin revolusi Iran penerus Khomaeni.
Demikian klarifikasi dari kami dan mohon maaf serta terima kasih atas masukan dari pembaca yang sudah mengingatkan.
[Ahmad Yasin]
(nahimunkar.com)
Kok video bgtu dibilang pencabulan, wah kehabisan judul nh,,klo mau tau rasa manis yah makan gula? Wahaboy selamanya nga akan ngerti karena yg jadi tuhannya adalah akal.
Budaya itu dalam bahasa arab disebut adat (kebiasaan). Dalam Islam adat itu tidak dibenarkan bila bertentangan dengan Syari’at. Adat bisa dipakai bila tidak bertentangan dengan syariat atau syariat itu sendiri yang memberi isyarat untuk mengamalkan adat (kebiasaan) seperti menafkahi keluarga, Islam menyebutkan “bil ma’ruf” (dengan cara yang ma’ruf) tanpa menentukan kadarnya, artinya itu kembali kepada adat (kebiasaan) setempat (kota/desa, dst). Dari sanalah ada istilah dalam ushul fiqh “Al Adah muhakkamah” (kebiasaan itu dijadikan hakim (pemutus perkara). Seperti juga upah pekerja bila tidak ditetapkan sebelumnya, maka keputusannya kembali kepada adat (kebiasaan) setempat. Alhasil penilaian dan pemikiran anda harus di refresh kembali bila menganggap adat atau budaya itu boleh secara mutlak.
saya Yakin Syiah Sesat…
tapi tuduhan pencabulan karena mencium bibir anak kecil, atau bahkan laki-laki mencium bibir laki-laki dituduh sebagai homoseks,,, sangat jauh menurut saya tuduhan itu jika Anda mau mempelajari budaya Iran.
di Iran, mencium bibir bukanlah hal aneh, apalagi dikategorikan sebagai tindakan cabul… setiap bangsa, suku dan kelompok masyarakat memiliki budaya sendiri-sendiri, salam sapa antar kelompok dan budaya juga berbeda-berbeda.
saya meyakini Khomeini dengan Syiahnya adalah sesat, tapi saya yakin, kalau yang menulis berita tersebut tidak mengetahui budaya Iran….
apakah budaya koteka menurut islam tdk cabul? Islam diturunkan ke bumi ini adalah untuk membuat manusia mulia dihadapan Allah SWT. Semua budaya yg bertentangan dgn Islam harus dilenyapkan. Hanya Allah saja yang patut disembah.