Dinilai Aneh Ruhut Sitompul Urus UU Zakat
Ruhut Sitompul urus UU Zakat? kemana Kader Partai Islam?
Kamis, 25 Oktober 2012
Hidayatullah.com – Keberadaan Anggota Komisi III DPR RI, Ruhut Sitompul yang ikut mengurus masalah UU Zakat dinilai sangat tidak layak. Hal ini membuktikan bahwa pemerintah tidak serius dalam memikirkan masalah zakat yang merupakan aset umat Islam ini. Pernyataan ini disampaikan oleh Heru Susetyo, kuasa hukum Komisi Masyarakat Zakat (Komaz) kepada hidayatullah.com, Rabu (24/10/2012).
“Banyak kok dari Komisi III yang lebih pantas membicarakan UU Zakat, kenapa Ruhut yang dimajukan? Kemana kader PKS, PPP, PKB dan partai Islam lainnya,” tegas Heru.
Heru juga meminta umat Islam untuk waspada dan kritis. Jangan sampai keberadaan zakat ini dijadikan sebagai ‘ATM pribadi’ oknum-oknum pemerintah. Umat Islam harus belajar dari kasus Dana Abadi Umat (DAU). Jika negara saja tidak amanah dalam mengurus masalah dana haji bagaimana mereka mau mengurus masalah zakat.
“Apalagi kalau sampai ada orang kristen ikut-ikutan bicara zakat, inikan menyakitkan umat Islam, jangan sampai dana zakat ini dipakai orang non Muslim,” tambahnya.
Heru juga mengkritisi sikap pemerintah sangat oportunis dalam UU Zakat ini. Pasalnya pemerintah dinilai selalu ingin mengambil alih aset-aset masyarakat yang menguntungkan bagi kantong-kantong eksekutif dan yudikatif. Sementara disisi lain, urusan-urusan pengentasan kemiskinan dan lapangan kerja yang menjadi kewajiban pemerintah justru ditinggalkan.
“Lagipula ada nggak UU yang mengurus dana umat Kristen, umat Budha hingga umat Hindu? Kan ini aneh. Umat Islam diintervensi sementara hak-hak syariat umat Islam dikebiri,” jelasnya lagi.*
Rep: Thufail Al-Ghifari
Red: Cholis Akbar
(nahimunkar.com)
Kalau saya bayar zakat tidak usah lewat lembaga Zakat yang di buat oleh DPR dan pemerintah,bayar aja sendiri ke lembaga zakat yang sudah di buat oleh lembaga Agama Islam,nanti ribut lagi dana Zakat dikorupsi oleh pejabat.Apalagi membuat aturanya(UU)melibatkan orang kafir,menggelikan.
SBY ??
LAgi tidur….
inilah bukti kalau para pemuka agama Islam yang duduk di lembaga pemerintahan adalah tidak kapabel dan bukan dari para ahli yang pantas duduk di lembaga tersebut . Hal ini juga merupakan dampak dari Pemerintah yang Oligarcis.
Ini bukti dari Pemerintahan yang Oligarchis, sehingga dalam menentukan pemimpin maupun ketua di lembaga-lembaga yang ada adalah benar-benar tidak kapabel dan profesional ! Padahal hal ini juga sangat bertentangan dengan makna hadist " Serahkan segala sesuatu kepada ahlinya ". Jadi tidak heran apabila bangsa ini selalu dirundung berbagai musibah dan juga tidak dapat menjalankan kehidupan ini dengan penuh barokah dan berkah. Cobalah para pemimpin negeri ini terutama yang muslim agar dapat berinstrospeksi untuk dapat lepas dari belenggu yang kurang mengenakkan dan terlepas dari golongan pemerintahan yang " Oligarchis "
Ini adalah sebagai bukti yang sangat jelas! Bahwa sekarang adalah sudah memasuki masa yang lazim, di mana hampir pada semua lembaga yang ada adalah dipimpin ataupun dipegang oleh orang-orang yang kurang kafabel di bidangnya! Jadi tinggallah tunggu kehancurannya atau siapkah untuk dilakukan perombakan yang menyeluruh, yakni dengan menempatkan tenaga-tenaga profesional yang kafabel sesuai dengan bidangnya di semua lapisan lembaga yang ada!