HNW Tidak Jadi Menteri, Mantan Pegawai Namru-2 Jadi Menkes
HNW Tidak Jadi Menteri,
Mantan Pegawai Namru-2 Jadi Menkes
Dalam susunan Kabinet Indonesia Bersatu II tidak tercantum nama Hidayat Nur Wahid (HNW) dari PKS.
Sementara itu Namru 2 yang baru saja ditutup kerjasamanya di Indonesia, ternyata mantan pegawai Namru-2, Endang Rahayu Setyaningsih, jadi Menteri Kesehatan. Endang merupakan orang yang paling dekat dengan Naval Medical Research Unit 2 (Namru-2). Banyak pihak mencurigai keberadaan Namru menjadi sarana kegiatan intelijen AS dengan berkedok riset.
Inilah berita seputar ditutupnya Namru 2 dan komentar Menteri Kesehatan yang lama terhadap Menkes yang baru. Berita dilanjutkan dengan Susunan Kabinet Indonesia Bersatu II.
Berita selengkapnya:
Pemerintah Resmi Tutup Namru 2, Menteri Kesehatan Kirim Surat
Selasa, 20 Oktober 2009 | 21:59 WIB
NAMRU2*TEMPO /Interaktif/*, *Jakarta* – Pemerintah secara resmi
menghentikan kerjasama dengan Naval Medical Research Unit 2 (Namru).
Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari telah mengirimkan surat kepada
pemerintah Amerika Serikat.
“Dengan hormat, pemerintah Republik Indonesia menyatakan pemberhentian
kerjasama,” demikian dikutip dari surat Fadilah kepada Duta Besar
Amerika Serikat Cameron Hume.
Surat disampaikan pada 16 Oktober dengan nomor 919/Menkes/X/2009. surat
juga ditembuskan kepada menteri luar negeri, menteri pertahanan, menteri
koordinator kesehahteraan, dan menteri sekretaris negara.
Dalam suratnya Fadilah menyatakan apresiasinya atas kerjasama dengan
Namru dalam bidang kesehatan dan teknologi. Pemerintah juga menyatakan
penghargaannya atas kerjasama yang telah dibangun sejak 16 Januari 1970.
Kerjasama pemerintah dengan Namru 2 sempat menimbulkan polemik. Fadilah
menghendaki kerjasama tersebut dihentikan karena tidak memberikan
manfaat serta tidak memberikan keadilan dan kesetaraan. Namun, meski
operasi Namru telah dihentikan sementara kesepakatan diperbaharui, Namru
masih terus beroperasi. Namru juga sempat meminta DPR agar mendukungnya
tetap beroperasi. *AQIDA SWAMURTI* (tempointeraktif.com, Selasa, 20 Oktober 2009 | 21:59 WIB).
Siti Fadilah mengatakan keberadaan Namru-2 mengganggu kedaulatan Indonesia. Sebab, pusat penelitian itu meneliti virus yang dilakukan Angkatan Laut AS.
“Saya tidak akan rela kalau di wilayah yang berdaulat ini ada penelitian tapi ada militernya, tapi kok tidak jelas. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi,” harapnya.
Oleh karena itu Siti Fadilah berharap pada penerusnya, Endang Rahayu Edyaningsih, agar tidak membuka lagi Namru-2. Dia yakin Endang bisa melanjutkan kebijakannya tersebut. (detikcom – Kamis, Oktober 22, http://id.news.yahoo.com/dtik/20091021/tpl-sejarah-namru-2-berakhir-16-oktober2-b28636a.html)
Komentar Menkes lama terhadap Menkes baru
Siti Fadilah: Endang Orang Paling Dekat dengan Namru
detikcom – Kamis, Oktober 22
Presiden SBY resmi memilih Endang Rahayu Setyaningsih sebagai Menteri Kesehatan dalam Kabinet Indonesia Bersatu II. Menurut mantan Menkes Siti Fadilah Supari, Endang merupakan orang yang paling dekat dengan Naval Medical Research Unit 2 (Namru-2).
“Endang adalah staf saya di bagian Litbang. Dia adalah mantan pegawai Namru-2. Dia orang yang paling dekat dengan Namru,” kata mantan Menteri kesehatan Siti Fadillah Supari di kediamannya di Jl Denpasar Raya no. 14, Jakarta , Rabu (21/10/2009).
Endang, kata siti, merupakan dokter lulusan Amerika. Dia dikenal paling dekat dengan Namru di antara pegawai kesehatan lainnya.
Keberadaan Namru-2 sempat menjadi kontroversi. Namru-2 pertama kali berada di Indonesia pada tahun 1970 untuk meneliti virus-virus penyakit menular bagi kepentingan Angkatan Laut AS dan Departemen Pertahanan AS. Kontrak Namru-2, unit riset virus milik Angkatan Laut AS, dengan RI sudah habis sejak Januari 2000.
Namun pada praktiknya masih berlangsung kegiatan penelitian hingga 2005. Kemudian Menkes Siti Fadilah Supari langsung menghentikannya. Dia melarang seluruh rumah sakit mengirimkan sampel ke Namru-2 untuk diteliti. Banyak pihak mencurigai keberadaan Namru menjadi sarana kegiatan intelijen AS dengan berkedok riset.