Ibrah dari Pembantaian 6000 Ulama & Pemurtadan Kyai Sadrach
Suasana Para Jama’ah/ foto arrh
BEKASI (voa-islam.com) – Ketika zaman penjajahan Belanda yang beragama Kristen, umat Islam di negeri ini pernah mengalami masa yang amat kelam. Masa di mana ribuan ulama pernah dibantai oleh seorang raja zhalim yang telah diperalat penjajah Kristen Belanda.
Dalam kuliah umum Majelis Ilmi Ar Royan dengan tema “Sejarah Kristenisasi di Indonesia dan Modus Penyebarannya” pada Ahad pagi (8/1/2012), ustadz Hartono Ahmad Jaiz salah satu pembicara acara tersebut menuturkan selain menjadi sasaran penindasan penjajah Kristen Belanda umat Islam juga diperalat menjadi pelakunya. Hal ini bisa dilihat dalam sejarah –sayangnya sejarah ini berusaha ditutupi- di mana Raja Amangkurat I adalah orang yang paling bertanggung jawab atas pembantaian kurang lebih 5000 sampai 6000 ulama yang dikumpulkan di seluruh tanah Jawa.
“Pembantaian terhadap umat Islam kadang bukan hanya menimpa umat secara umum, namun justru inti umat yang dibantai, yaitu para ulama. Pembantaian yang diarahkan kepada ulama itu di antaranya oleh Amangkurat I, penerus Sultan Agung, raja Mataram Islam di Jawa, tahun 1646,” ungkapnya di hadapan ratusan jama’ah yang hadir.
Mengutip tulisan dalam buku “Penyebaran dan Perkembangan Islam- Katolik- Protestan di Indonesia” yang ditulis Sjamsudduha, ustadz Hartono menambahkan; “Penyebaran Islam menjadi benar-benar terhambat dan sekaligus merupakan sejarah paling hitam tatkala Amangkurat I mengumpulkan 5000 sampai 6000 orang ulama seluruh Jawa dan membunuhnya seluruhnya secara serentak,” imbuhnya.
Ironisnya sejarah kelam ini justru ditutup-tutupi oleh penulis sejarah dari kalangan Islam sendiri, tentu saja menurut ustadz Hartono usaha menutup-nutupi sejarah ini menjadi praktik pembodohan yang dilakukan umat Islam sendiri.
Selain modus pembantaian oleh Raja yang telah diperalat, untuk melancarkan Kristenisasi penjajah Belanda juga menggunakan orang-orang yang menjadi figur ditengah masyarakat yang berlabel “Kyai.”
Seolah meniru taktik penjajah Kristen Belanda saat ini begitu banyak Kyai liberal diciptakan untuk mendukung dan memudahkan aksi kristenisasi.
Ustadz Hartono bercerita tentang seorang Kyai murtad asal Jepara dan menjadi misionaris di tanah Jawa yang bernama Kyai Sadrach.
“kalau sekarang ada orang-orang yang membela pemurtadan, maka bukan hanya sekarang, di zaman Belanda sudah ada. Kyai Sadrach Bagi sebagian masyarakat yang terlanjur mempersepsikan sebutan kyai dengan ulama agama Islam, boleh jadi akan kecele. Sebab, kyai yang satu ini adalah murtadin (orang murtad bahkan penginjil, keluar dari Islam) yang aktif menyebarkan agama Kristen sembari membiarkan tradisi Jawa larut dalam ajaran Kristen. Diperkirakan, ia lahir di Jepara pada tahun 1835, dan meninggal dunia pada 14 November 1924 dalam usia 89 tahun,” jelas pemimpin redaksi nahimunkar.com ini.
Kyai Sadrach bernama asli Radin, berasal dari keluarga miskin dan bahkan pernah menjadi pengemis, usai menimba ilmu dari sebuah Ponpes di Jombang Jawa Timur, ia berkelana sampai akhirnya bertemu seorang penginjil bernama Hoezoo dan murtad.
Di Semarang ternyata Radin bertemu dengan seorang Kyai sepuh bernama Tunggul Wulung yang lebih dulu murtad dan Radin pun menjadi muridnya.
Radin dibawa ke Batavia oleh Kyai Ibrahim Tunggul Wulung, dibaptis dengan nama Sadrach pada tanggal 14 April 1867, ketika usianya menginjak angka 32 tahun. Sejak saat itu, Radin alias Sadrach menjadi anggota gereja Zion Batavia yang beraliran Hervormd. Tugas pertamanya, menyebarkan brosur dan buku-buku tentang agama Kristen dari rumah ke rumah di seputar Batavia.
Meski sudah Kristen Sadrach tetap menyematkan label Kyai dan tentu ini bukan tanpa sebab, ia semakin giat melakukan kristenisasi hingga berhasil memurtadkan banyak orang dan memurtadkan para Kyai lainnya yaitu Kyai Ibrahim yang tinggal di Sruwoh, tak jauh dari Karangjasa, dan Kyai Kasanmetaram.
Lebih lanjut ustadz Hartono menceritakan Sadrach menjadi anak angkat Pendeta Stevens Philips dan giat melakukan kristenisasi dengan mencampurkan budaya Jawa termasuk kejawen di dalamnya sehingga ia mendapat banyak pengikut. Namun demikian para misionaris asal Belanda justru melihat Sadrach yang sangat berpengaruh di kalangan pribumi ini dianggap ambisius, gila hormat, mencampur adukkan sinkretisme dengan Kristen hingga ancaman potensial untuk memberontak pada Belanda. Bahkan misionaris Belanda pernah menyatakan pemisahan diri dari jemaat Sadrach. Sadrach pun pernah dipenjara oleh Belanda meski akhirnya dibebaskan.
Begitulah nasib Kyai murtad yang kemudian bernama lengkap Radin Abas Sadrach Supranata. Meski sudah murtad dan aktif mengkristenkan kalangan pribumi, ia tetap dipandang sebagai orang Jawa yang kedudukannya lebih rendah dari orang Belanda.
Menurut ustadz Hartono inilah ‘ibrah yang harus diambil, bahwa orang-orang yang menyengsarakan Islam di dunia ini, selain umat sudah tidak percaya, pihak sponsor pun belum tentu percaya bahkan tidak dianggap, sehingga mereka pada akhirnya mendapat celaka di dunia dan adzab yang besar di akhirat. (Ahmed Widad) Senin, 09 Jan 2012.
(nahimunkar.com)
Yohanes 5:16-30, 34-46 (TB) Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.
Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.”
Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.
Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.
Sebab Bapa mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi dari pada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran.
Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya.
Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak,
supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup.
Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri.
Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia.
Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya,
dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.
Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.
tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan.
Ia adalah pelita yang menyala dan yang bercahaya dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu.
Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku.
Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat,
dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya.
Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,
namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.
Aku tidak memerlukan hormat dari manusia.
Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah.
Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia.
Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa?
Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapanmu.
Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku.
https://alkitab.app/v/3fa7be5855a3
Yohanes 3:1-36 (TB) Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi.
Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: “Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya.”
Yesus menjawab, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.”
Kata Nikodemus kepada-Nya: “Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?”
Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.
Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.”
Nikodemus menjawab, katanya: “Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?”
Jawab Yesus: “Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu?
Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami.
Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi?
Tidak ada seorang pun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia.
Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.
Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak;
tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.”
Sesudah itu Yesus pergi dengan murid-murid-Nya ke tanah Yudea dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis.
Akan tetapi Yohanes pun membaptis juga di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis,
sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara.
Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian.
Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya: “Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya.”
Jawab Yohanes: “Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga.
Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya.
Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.
Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.
Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya.
Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorang pun yang menerima kesaksian-Nya itu.
Siapa yang menerima kesaksian-Nya itu, ia mengaku, bahwa Allah adalah benar.
Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas.
Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya.
Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.”
https://alkitab.app/v/5b829d2e6057
Besok libur geser ke hari jum’at saja kalau begitu, bagaimana?. Sudah diberi toleransi yg besar masih bilang dijajah?
Coba sebutkan dr sisi apa anda semua dijajah? Apakah anda dipaksa jadi Muslim? Atau pendeta2 anda dibunuhi? Atau anda dilarang beribadah? Dari sisi apa penjajahan yg anda maksud?
Dimana Muslim minoritaspun, mereka yg beragama non Muslim sebagain mayoritas akan membuat aturan2 yg menekan kaum Muslimin bahkan sebagiannya dgn zalim. Ya itulah kalau minoritas ya harus tahu diri. Tapi kita lihat, di mana mayoritas itu Muslim, non Muslim akan bebas beragama dan hidup.
Kalau urusan non Muslim tu kafir, ya tentu saja. Kafir kan artinya mengingkari dan tidak mengimani. Kami aja selow2 aja koq dibilang domba tersesat. Koq sewot sama istilah?
Komentar saya juga hampir sama, tetapi bagaimana Bang dan Negara ini akan maju kalau mulai dari Birokrat paling atas hingga tingkat bawah, Dirjen-2 dan Instansi Keuangan sudah dikuasai oleh kaum mereka? Lihat saja maraknya Koruptor akhir-2 ini, mereka siapa? LHI, Fathayah, Nazaruddin, dll. Dan lagi, yang paling payah adalah budaya bulan Puasa. PNS-2 sudah menutup Kantor Pelayanan Umum hari Jumat pada pukul 10.00 wib. apakah ini yang dimaksudkan dengan berpuasa? Apakah tidak sebaliknya, rekan-rekan Muslim yang sedang berpuasa, malah kesempatan dalam bulan suci ini memperlihatkan semangat pelayanan yang tinggi kepada msyarakat sebagai salah satu kristalisasi dalam berpuasa. Puasa dijadikan alat pembenaran untuk datang kantor terlambat, Kantor tutup sebelum waktunya, dan pelayanan kepada masyarakat lambat-2. Bagaimana Bangsa dan Negara kita mau maju?? Walahualam…
setuju,mereka mnyebarkan ajaran Islam dengn kekerasan,,hrus ap kta mereka,puasa hrus tutup warung2,tp yakin lh Tuhan tau spa yg lebih benar
kalau di jaman ini agama islam yang menjadi penjajah bagi agama agama lain.setuju kan segala sesuatu mau dikuasai ,tidak memberikan kebebasan bagi orang lain,agama lain,benar?contoh.menutup gereja,melarang tidak membangun gereja kecuali masjid,menganggap agama lain kafir hanya islam yang benar,kemudahan bagi kaum muslim adalah keinginan nya dan jangan bagi non moslem .iri bgi non moslem yang maju dan mau di musnahkan (orang cina),ini baru otak penjajah.apalagi isi ceramahnya kaya gitu.nda ilmiah tapi justru prokator.ini baru kenyataan.setuju?mari kita nilai sama sama.