Indonesia Negeri Sunni, Perlu UU Pelarangan Ajaran Syiah
Shabri Lubis
Bogor (SI Online) – Sebagaimana Malaysia dan Brunei Darussalam, Indonesia perlu membuat aturan yang melarang penyebaran ajaran Syiah. Demikian ditegaskan Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) KH. Shabri Lubis saat mengisi Tabligh Akbar Politik Islam di Masjid At Taufiq Bogor, Ahad (22/11/2015).
Kata Kyai Shabri, hal tersebut sudah diusulkannya kepada Menteri Agama. “Saya mengusulkan agar segera saja membuat RUU Anti Misionaris Mazhab, supaya clear,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa Indonesia adalah negeri ahlussunah wal jamaah (sunni) yang tidak boleh di-Syiah-kan, itulah maksud dari aturan tersebut.
“Ciri-ciri sunni itu cinta sahabat Nabi, cinta istri-istri Nabi, sangat cinta dengan Alquran, sangat cinta dengan hadits-hadits Nabi, tidak mungkin kita bisa menerima ajaran-ajaran yang melawan itu semua,” ungkap Kyai Shabri.
Pimpinan Ponpes An Nur Bogor itu mengatakan, aturan diperlukan untuk menghindari konflik. Pemerintah harus belajar dari kasus kerusuhan Sampang dan penyerangan bukit Az Zikra oleh kelompok Syiah. “Di negeri-negeri lain juga seperti itu, di Irak ribut Syiah, di Suriah ribut Syiah, di Yaman ribut Syiah, nah kita khawatir Indonesia mau dijadikan seperti itu,” katanya.
Oleh sebab itu, seharusnya pemerintah melakukan antisipasi sejak awal, “Mumpung belum terjadi konflik yang besar, kalau nanti sudah ribut nyetopnya lebih susah,” ucapnya.
Menurutnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sendiri sudah memberikan warning dengan bukunya yang berjudul “Mengenai & Mewaspadai Penyimpangan Syiah di Indonesia”
Ia menegaskan kembali, sesuai rekomendasi Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) 2015 di Yogyakarta beberapa waktu lalu, bahwa Indonesia adalah negeri berketuhanan dengan umat Islamnya yang ahlussunah wal jamaah.
red: adhila/ si online, Selasa, 24/11/2015 08:35:54
(nahimunkar.com)
Mas ustad, Indonesia ini negara jamak. Bhinneka Tunggal Ika, mas. Seperti cinta, rasa hormat, penerimaan, forgiveness, faith atau iman atau kepercayaan itu tidak dapat dipaksa. Kodrat manusia itu bebas. Tuhan YME itu sangat baik dan legowo. Indonesia bukan tempat untuk intolerance. Bertobatlah mas ustad. Jika terus menyebarkan kebencian seperti ini, niscaya pada hari penghakiman nanti, jangan terkejut jika pintu Surga tertutup bagi jiwa mas! Saya mendoakan mas sebelum mas jatuh ke dalam dosa yang lebih dalam dan agar mas ustad diampuni oleh Tuhan YME.
Mas Swan, silakan perbanyak membaca dan memahami hukum-hukum Allah, bukan Hukum Dunia & Akal. dan silakan kemukakan pendapat asal ada dasar dari Nash Alqur’an ataupun Hadist. kalau cuma “menurut saya” , “Sesuai Pikiran saya” , wah kalo gitu saya gak berani Yakin dengan orang yang berbicara seperti itu. dan Saya Bukan Orang Bodoh yang langsung percaya sama Ruwaibidhoh. saya hanya percaya kalau yang disampaikan berdasar Al Qur’an dan Hadist.
Mas Kalima, justru dari memahami hukum-hukum Tuhan YME itulah kesimpulan diatas didapat. Saya mendoakan mas ustad ini kok, agar dituntun ke jalan yang benar dan diampuni oleh Tuhan YME, agar jangan terkejut di hari penghakiman kelak. Semoga ibadahnya dilancarkan, dan hati diteduhkan. Dan buat Mas Kalima sendiri, semoga pencarian mas atas kebenaran diridhoi olehNya. Sama-sama mas, kita semua umat manusia berusaha. Salam damai.