Jakarta tidak Boleh Dijadikan Singapura
Anggota DPD asal DKI Jakarta AM Fatwa saat berdialog dengan warga Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa siang (10/05/2016) (foto: shodiq/SI)
Jakarta (SI Online) – Jakarta berbeda dengan Singapura. Oleh karena itu tidak boleh menjadikan ibu kota Jakarta seperti Singapura.
“Kota ini lebih bisa diatur, tapi orang kaya yang harus diatur dulu. Jakarta tidak boleh dibangun seperti Singapura, tidak bisa,” tegas anggota DPD asal DKI Jakarta AM Fatwa saat berdialog dengan warga Pasar Ikan, Kampung Akuarium dan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa siang (10/05/2016).
Seperti diketahu, dalam berbagai kesempatan Gubernur DKI Jakarta Ahok kerap melontarkan rencana bila Jakarta hendak dibangun menjadi seperti Singapura. Bila hal ini terjadi, kaum lemah dan rakyat miskin penduduk Jakarta pasti akan tersingkir.
Sebagai politisi senior, Fatwa mengaku telah berkirim surat kepada Panglima TNI yang isinya memprotes tindakan Panglima TNI yang membiarkan pasukannya digunakan untuk menggusur rakyat sendiri. “Karena itu bukan tujuan TNI diadakan. TNI untuk membela negara, bukan menggusur rakyat,” ungkap Fatwa.
Fatwa, yang dulu pernah dipenjara gara-gara Peristiwa Priok Berdarah 12 September 1984 mengingatkan akan potensi terjadinya Peristiwa Priok Jilid III. “Kalau (penggusuran) diteruskan bisa terjadi Peristwa Priok kembali. Bahkan bisa lebih mengerikan,” tandasnya.
Penggusuran warga Pasar Ikan, Akuarium maupun Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, disebut Fatwa sebagai perampasan HAM rakyat. “Saya akan menyertai rakyat Jakarta. Buat apa saya dipilih kalau tidak membela rakyat Jakarta. Bahkan sekarang saya sudah diteror,” pungkas Fatwa.
red: shodiq ramadhan/suara-islam.com/Selasa, 10/05/2016
(nahimunkar.com)
10 bulan yg lalu tepat saat penggusuran dan pembongkaran kampung pulo sdh sy teriakan dan ingatkan bhw Jakarta akan di jadikan Singapura kecil di NKRI krn smnjk Ahok China Aseng Sengkek menhabat sbg Gubernur DKI di mana BEGUNDALnya Ahok China Aseng Sengkek yg bernama Agung Podomoro dan Agung Sedayu bgtu mudahnya kuasai TANAH dan LAUT Jakarta dan dgn gencarnya promosi perumahan super mewah di METRO TV di mana perumahan tsb tdk mngkn dpt di miliki olh kaum Pribumi Indonesia dan ironisnya baik pengembang maupun pembawa acara tsb tdk prnh memikirkan nasib rmh2 kumuh yg ada di sekeliling apartemen yg di bangun……
Knp para aktifis, pejabat, anggota parlemen, pemerintah pusat dan pemprov tdk melihat gejala2 ini sejak dlu….? Apa krn mereka jg ada dlm lingkaran para Cukong China Aseng Sengkek….?
Skrg memang sdh terlambat tp lbh baik terlambat dr pd kita berdiam diri melihat dan membiarkan para China Aseng Sengkek KUASAI JAKARTA…