Kami Malu Punya Presiden Seperti ‘Londo Ireng’
(Pernyataan Sikap LMND Soal Blok Tangguh)
Ilustrasi: Londo Ireng/ media.kompasiana.com
- Kelakuan SBY ini, kami seperti melihat “de javu” * di masa lalu. Di mana, saat di awal abad 19, ketika itu diceritakan raja Jawa berkapitulasi di bawah kaki Kerajaan Inggris dengan Gubernur Jenderal Sir Stanford Raffles sebagai perwakilannya di Indonesia. Hanya saja mungkin kini sosok Raffles di abad 19 digantikan oleh konglomerat (borjuis) Inggris di abad 21 yang bernama Sir Henry Keswick — seorang milioner dengan pendapatan senilai USD15,8 triliun atau setara Rp.157,7 triliun di tahun 2012.
- Dengan menyerahkan ladang Tangguh ke Inggris, SBY sudah melanggar pasal tentang demokrasi ekonomi Pasal 33 UUD 1945 dan cita-cita nasional bangsa ini.
- Seperti halnya Blok Mahakam yang tidak boleh diserahkan ke Total Perancis, kami berposisi politik sangat tegas: Bahwa ladang gas Blok Tangguh juga tidak boleh diserahkan ke BP-Inggris (dan sebagian AS). Blok Tangguh di Papua yang memiliki cadangan gas hingga 14 triliun kaki kubik (TCF) adalah blok yang terkaya di dunia
JAKARTA – Cita-Cita Kemerdekaan Bangsa Indonesia Bukanlah Menyerahkan Kekayaan Alam Bangsa Kepada Asing. Karenanya, segenap rakyat harus menolak Penyerahan Blok Tangguh Kepada British Petroleum. Nasionalisasi Tambang Asing untuk Pendidikan Gratis, Lapangan Kerja dan Upah Layak Nasional.
Bagi mahasiswa progresif yang paham benar sejarah masa lalu, penghargaan dari sebuah negara imperialis Inggris, yang sudah mengeksploitasi negeri- negeri selatan sejak abad 19, kepada SBY selaku Presiden Indonesia adalah suatu penghinaan besar bagi rakyat Indonesia.
Kelakuan SBY ini, kami seperti melihat “de javu” di masa lalu. Di mana, saat di awal abad 19, ketika itu diceritakan raja Jawa berkapitulasi di bawah kaki Kerajaan Inggris dengan Gubernur Jenderal Sir Stanford Raffles sebagai perwakilannya di Indonesia. Hanya saja mungkin kini sosok Raffles di abad 19 digantikan oleh konglomerat (borjuis) Inggris di abad 21 yang bernama Sir Henry Keswick — seorang milioner dengan pendapatan senilai USD15,8 triliun atau setara Rp.157,7 triliun di tahun 2012 melalui perusahaan miliknya: Astra Internasional/ Jardine, yang beroperasi dalam bisnis otomotif, perkebunan, dan pertambangan.
Rakyat Indonesia merasa malu memiliki Presiden yang lebih mirip dengan Londo Ireng daripada dengan seorang “Bapak Demokrasi” seperti yang belum lama ini dianugerahkan KNPI kepada SBY.
Bagi kami SBY tidak layak dikatakan demokratis karena dengan menyerahkan ladang Tangguh ke Inggris, SBY sudah melanggar pasal tentang demokrasi ekonomi Pasal 33 UUD 1945 dan cita-cita nasional bangsa ini.
Seperti halnya Blok Mahakam yang tidak boleh diserahkan ke Total Perancis, kami berposisi politik sangat tegas: Bahwa ladang gas Blok Tangguh juga tidak boleh diserahkan ke BP-Inggris (dan sebagian AS). Blok Tangguh di Papua yang memiliki cadangan gas hingga 14 triliun kaki kubik (TCF) adalah blok yang terkaya di dunia” tuturnya lebih lanjut.
Gas merupakan pasokan energi penting bagi kebutuhan industri nasional, per tahun rata-rata 8-9% industri tumbuh dan itu berdampak pada meningkatnya kebutuhan akan gas; pembangkit PT PLN (Persero) dan terminal LNG membutuhkan gas. Pada 2011 saja, kebutuhan PLN akan gas 1.798 MMSCFD, namun baru terpasok 901 MMSCFD, sehingga defisit 896 MMSCFD. Sedangkan terminal LNG, dari kebutuhan 12 juta ton per tahun, baru ada kepastian 2,5 juta ton per tahun. Pada 2012, total kebutuhan gas untuk industri mencapai 2.095 MMSCFD, 2013 mencapai 2.181 MMSCFD, dan 2014 mencapai 2.233 MMSCFD.
Jika ada kendala dalam permodalan maupun teknologi dalam mengelola Blok Tangguh, kami yakin Bangsa Indonesia memiliki teknokrat dan insinyur handal untuk mengelolah Blok Tangguh. Karena hanya mereka (teknokrat & politisi) yang bermental inlander –komprador kapitalis imperialis sajalah yang selalu menganggap bahwa bangsa kita tidak memiliki kemampuan. Namun kami juga yakin bahwa para pekerja pribumi di British Petroleum Indonesia juga tidak semuanya bermental inlander, sehingga jika kelak (British Petroleum) diusir dari Indonesia, sudah selayaknya lah Pertamina yang ambil-alih aktifitas mengelolahan pertambangan di seluruh Indonesia.
Melihat kenyataan di atas, kami mahasiswa yang tergabung dalam Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) mengajak kepada rakyat Indonesia untuk kembali menyuarakan desakan perubahan bagi masa depan bangsa Indonesia, sebagai berikut:
- Nasionalisasi Blok Tangguh untuk Kesehatan Gratis, Pendidikan Gratis, Lapangan Kerja dan Upah Layak Nasional!
- Cabut seluruh produk UU yang merusak kedaulatan dan kemandirian bangsa (UU Migas No. 22 tahun 2001, UU Penanaman Modal No. 25 Tahun 2007)!
- Cabut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 dan UU Perguruan Tinggi No. 12 Tahun 2012 yang Menciptakan Mahalnya Biaya Kuliah!
- Ambil Alih seluruh kekayaan alam yang telah dikuasai oleh Perusahaan Tambang Asing (Total E&P Indonesie (Perancis) dan Inpex Corporation (Jepang), Freeport, Exxon Mobil Oil, Chevron, Newmont, dll!)
- Bangun Industri / Pabrik-Pabrik baru untuk menciptakan lapangan kerja!
- Tolak RUU Organisasi Masyarakat dan RUU Keamanan Nasional! Cukup Sudah Kemiskinan! Cukup Sudah Pengangguran, Cukup Sudah Korupsi di Negeri ini! Cukup Sudah Pemerintahan Neoliberal & Korup: SBY-Boediono!
_________________________________
Lamen Hendra Saputra, Ketua Umum LMND (Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi)
rimanews.com Fri, 09/11/2012 – 18:06 WIB
* deja vu: sebuah perasaan aneh yang mengatakan bahwa peristiwa baru yang sedang kita rasakan sebenarnya pernah kita alami jauh sebelumnya.
Déjà vu berasal dari salah saru kata atau frasa bahasa Perancis yang arti secara harfiahnya adalah “pernah melihat” . Maksudnya, seseorang mengalami suatu pengalaman yang dirasakan olehnya pernah dialami sebelumnya.
Definisi déjà vu secara ilmu kejiwaan, menurut Dr. Vernon Neppe MD, PhD, Direktur Pacific Neuropsychiatric Institute (PNI), adalah pengaruh subjektif mengenai anggapan adanya kesamaan pengalaman saat ini dengan masa lalu yang sulit dijelaskan. (http://blog-pororo.blogspot.com).
ihwal julukan “Belanda Hitam”, “Belanda Item”, atau “Londo Ireng”. Mereka turut membentuk sejarah Nusantara dengan mengabdikan diri dalam militer kolonial. Mereka hidup dalam salinan tak lengkap atas kultur Eropa dan Jawa. (http://komunitasbambu.com)
(nahimunkar.com)
loh loh loh,, yah hutang itu khan wajib adek2 (rakyat”ku” INDONESIA), makanya sy melunasinya kepada negara adidaya (YAHUDI), krn sy khan Pres”e”den nya,, @rakyat INDONESIA: inna lillaaHi wa inna ilaHi rooji un ya pak Pres”e”den!!!
Jual semua aja pak seperti pada jaman Mega bangsa ini dari dulu juga sudah jadi bangsa kere kalo di jual kan gak semua kere ada yang kaya seperti penjual yang dapat komisinya
jadi gak 100 % kere.