Petobo, Pusat Judi dan Maksiat di Sulawesi Itu Ditenggelamkan Secara Luarbiasa
Video:
Ratusan orang diprediksi masih tertimbun material bangunan dan tanah usai gempa memicu tsunami dan pergerakan tanah (likuifaksi) di Sulawesi Tengah. Selain Balaroa, dua daerah yang rusak parah akibat gempa adalah perumahan Petobo di selatan Palu dan Desa Jono Oge di Kabupaten Sigi. Di daerah Petobo diduga ribuan korban tewas tenggelam ditelan bumi. Beberapa ahli geologi menganggap kejadian tsunami dan likuifaksi di Sulawesi aneh dan penuh misteri. Melihat guncangan gempa yang 7,2 SR itu ternyata membuat bencana yang luarbiasa hebat. Beberapa relawan yang pernah aktif membantu di lombok mengatakan bahwa mengatakan bencana di Sulawesi Tengah ini berbeda. Bila di Lombok utara misalnya hampir seluruh rumah roboh. Di sulawesi berbeda, sebagian desa tenggelam sebagian desa tetamgganya tidak. Dalam satu desapun juga ada yang hanya beberapa rumah ymag tenggelam dan roboh tapi yang lain tidak. Bencana ini seperti memilih siapa yang akan dirobohkan dan ditenggelamkan.
Luas kawasan Petobo yang ambles mencapai 180 hektar. Di sana terdapat 2.050 rumah rusak. Adapun di Jono Oge, luas kawasan ambles mencapai 202 hektar dengan 366 rusak. Sejak pencarian hari keempat, Bambang mengaku tim SAR tidak lagi menemukan korban selamat di tiga daerah itu. Hingga kini belum ada jumlah pasti soal korban yang mungkin berada di tiga kawasan likuifaksi ini. Penghitungan, kata juru bicara BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, hanya berdasarkan perkiraan.
“Menurut lurah, ada beberapa ratus korban yang diduga tertimbun di lumpur dan amblesan.” “Bangunan di sana terseret lumpur lukuifaksi, kemudian tenggelam. Di permukaan tidak terlihat rumah, proses pencarian sulit, tapi tim masih mencari,” ucapnya. Sutopo mengatakan, sebagian tanah di Balaroa, Petobo, dan Jono Oge masih basah pasca likuifaksi. Ia menyebut personel SAR sulit menemukan korban karena permukaan tanah turun hingga tiga meter.
Petobo yang kini dikenal sebagai kampung bergeser pasca gempa Sulawesi Tengah, 28 September lalu, menjadi perhatian dunia. Pasalnya, daerah ini mengalami fenomena likuifaksi yang menewaskan ribuan warga setempat. Hingga saat ini, ribuan jasad korban diyakini masih berada di bawah lumpur dan tak bisa dievakuasi.
Petobo Lasvegas Sulawesi
Siapa sangka jika Petobo itu juga dikenal sebagai pusat perjudian terbesar di Palu sebelum bencana terjadi. Bagi warga Palu, sudah menjadi rahasia umum bahwa di Petobo ada tempat khusus bagi mereka yang suka bermain judi. Bukan cuma itu, praktik prostitusi (pelacuran) juga ada di tempat ini. Bahkan sejumlah bandar narkoba juga diketahui bermukim di Petobo. Menurut salah seorang warga, Salih (42), Petobo bisa disebut Las Vegas-nya Kota Palu.
Kampung yang berbatasan dengan Kabupaten Sigi itu juga sudah sangat kesohor sebagai tempat judi. Bahkan pemainnya bukan warga Palu saja. Ada yang datang dari jauh seperti dari Makassar, Manado bahkan dari Surabaya. “Kami belum pernah ke Amerika, tapi kami biasa menyebut tempat ini (Petobo) sebagai Las Vegas-nya Palu,” kata pria yang akrab disapa Chalik itu.
Adapun lokasi perjudian di Petobo bukan di perkampungan warga. Ada sebuah lapangan yang dijadikan pusat praktik perjudian itu. “Nah, di tempat itulah segala jenis judi ada. Mulai permainan kartu, kupon putih, dadu-dadu, pacuan kuda dan sebagainya. Semua ada dan lengkap,” jelasnya.
Chalik menyebut perputaran uang di Petobo setiap hari bisa mencapai Rp1 miliar lebih. Pasalnya, penjudi yang datang dari berbagai daerah di luar Sulawesi memang bermain dengan nilai taruhan hingga ratusan juta rupiah.
Adapun ibu rumah tangga setempat ada yang memanfaatkan lokasi perjudian itu untuk berjualan beragam jenis makanan dan minuman. Sehingga membuat perputaran uang saban hari semakin menggeliat, baik di meja judi maupun di kafe-kafe Chalik menuturkan, saking doyannya warga bermain judi, sampai perempuan hamil pun kerap jadi objek judi. Mereka bertaruh jenis kelamin janin yang dikandung. “Kalau sudah deal, si ibunya di-USG untuk mengetahui siapa pemenangnya,” beber Salih.
Meski demikian di kompleks perumahan Petobo tetap ada tokoh agama, ada masjid megah dan sebagian warga yang tidak terkontaminasi dengan aktivitas menyimpang di kampung tersebut. “Bandar judi itu juga menyumbang untuk pembangunan masjid. Bahkan mereka membantu saudara atau kerabatnya yang hendak menunaikan ibadah haji. Ya, tentunya pakai uang hasil judi itu,” jelasnya.
Namun Salih enggan menyebut bahwa bencana likuifaksi yang baru saja terjadi adalah penghakiman dari Tuhan. Namun sebagai umat muslim, ia menyadari bencana ini menjadi teguran bagi dirinya dan warga Petobo untuk kembali ke jalan yang benar. “Cuma dari informasi yang saya dapat, ada beberapa bandar judi dan narkoba yang selamat dari bencana ini,” “Saat likuifaksi terjadi mereka berada di luar daerah,” jelasnya.
Sumber: beritasepuluh.com
(nahimunkar.org)
Aqiqah Blitar adalah rekomendasi aqiqah terbaik di Blitar.
Aqiqah Garut adalah aqiqah siap saji enak di Garut.
Aqiqah Banjarmasin enak, lezat, dan halal.
Aqiqah Sukabumi lagi banyak promonya di bulan Desember.
Aqiqah Sumedang adalah pelopor aqiqah siap saji terenak di Sumedang.
Allah Maha Mengetahui, Allah juga Maha Pengasih.
Allah tahu bahkan sebelum manusia itu dilahirkan ke dunia mereka akan jadi apa, jadi Muslim atau non muslim.
Allah menciptakan non muslim hanya untuk disiksa oleh-Nya di akhirat. Jadi mereka /manusia yang non muslim diciptakan hanya untuk di siksa, bukankah ini bertentangan dengan Maha Penyayang, betul ?
Jadi kenapa non muslim diciptakan kalau pada akhirnya hanya untuk disiksa, padahal Allah Mengetahui kalau mereka tidak akan menyembahNya..
Yang terbaik menurut Allah,belum tentu baik untuk kita.itu adalah teguran supaya kita bertobat atas kesalahan2 yg sudah kita perbuat
maaf koreksi.. apa apa yg di berikan Allah Swt adalah yg terbaik buat manusia.. hanya manusianya yg kebanyakan tidak bersyukur akan nikmat Allah Swt.. Allah Swt memberikan apa yg di kita butuhkan, bukan memberikan yg kita mau.. karena apa yg kita inginkan belum tentu baik buat kita, tp semua yang Allah Swt berikan adalah yg terbaik buat kita.. sesungguhnya Allah Swt sesekalipun tak pernah menzolimin umatnya.. namun umat itu yg menzolimin diri mereka sendiri… wawallahhu alam bisawab..
Allah murka… Ingat disana masih ada beberapa buah masjid yang azan diperdengarkan, namun disekitarnya berlangsung terlalu banyak maksiat yang melampaui batas. Seperti memperolok olok Tuhan. Di makao, las vegas dan monaco kan nggak kayak gitu. Ingat kejadiannya saat jelang magrib.
Lha…
Boleh percaya boleh tidak.
Ini penenggelaman oleh Alloh…
Itu yg namanya Istidraj, usaha lancar tapi maksiat makin lancar, biasanya di ujung hidupnya, dalam keadaan terhina, cobalah cek biografi artis pelaku maksiat, bagaimana akhir hidupnya
Di Petobo itu jadi peringatan untuk warga sekitar pada khususnya dan manusia yg masih hidup pada umumnya, Allah masih mencintai warga yang masih hidup agar memperbaiki kehidupan mereka
Tepat skali saudara
Itu adalah karena istidroj Allah kpd mereka. Siapa bilang bencana tdk terjadi disana? Ada anda saja yg tak tahu.
good
Mengapa bencana -bencana itu tidak pernah terjadi di Las Vegas , Macao, Monaco , Pataya dan tempat-tempat perjudian internasional , dimana praktek-praktek judi , prostitusi berlangsung dengan hingar-bingar ?
Mreka non muslim
Knp petobo dseperti itu kan krn Alloh Ta’ala sayang,agar mreka tidak brmaksiat lg
Agar kmaksiatan mreka tdk bertambah
Alloh timpakan musibah itu agar meringankan hisab mreka diakhirat kelak
Agar mreka tak kekal dineraka
Sedang non muslim Alloh Ta’ala hamparkan kenikmatan dunia agar mreka kekal djahannam
Wallahu’alam
Allah murka… Ingat disana masih ada beberapa buah masjid yang azan diperdengarkan, namun disekitarnya berlangsung terlalu banyak maksiat yang melampaui batas. Seperti memperolok olok Tuhan. Di makao, las vegas dan monaco kan nggak kayak gitu. Ingat kejadiannya saat jelang magrib.
Allah memberikan dunia sebagai surga buat mereka yg non Islam, tetapi sebagai ganti ya di akhirat mendapat siksaaan tiada tara,,,