Saat Terjadi Perusakan Masjid di Bali, Ansor Buta dan Tuli
Masjid Abdurrahman bin Auf di Jimbaran (Dok Republika)
Ansor seakan buta dan tuli ketika terjadi pengrusakan Masjid Jami Abdurrahman Bin Auf Taman Griya Jimbaran. Tepat pukul 13.00 WITA, Sabtu (5/12) lalu.
Pengguna media sosial atau biasa di sebut netizen pun mempertanyakan pernyataan pihak Ansor yang tidak memberikan pernyataan terkait pengrusakan masjid di Jimbaran Bali.
Netizen pun mengecam sikap Ansor yang kelihatannya tidak punya keberpihakan terhadap Islam dan lebih membela non muslim.
Bahkan suara keras terkait kejadian di Bali diutarakan ungsionaris Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) asal Bali Kadek Kim Alan Moestaqiem Dahlan al Bali mengatakan kasus pemecahan kaca masjid di Jimbaran dan Nusa Dua bukan sekadar tindakan kriminal.
Dahlan mengatakan jika murni kasus kriminal biasanya hanya ditangani oleh kepolisian. Tetapi kini, Komandan Kodim juga turun untuk melakukan penyelidikan. Perusakan masjid merupakan bukti adanya intimidasi umat Muslim di Bali.
Dia mengatakan, seharusnya pemerintah turun tangan terkait masalah ini karena sudah meresahkan umat Muslim. Mereka harus beraktivitas dengan tidak nyaman, baik bersekolah maupun bekerja.
Sumber: suaranasional.com/09/12/2015
(nahimunkar.com)
Laa tajidu qawman yu/minuuna bilaahi walyawmi l-aakhiri yuwaadduuna man haaddallaaha warasuulahu walaw kaanuu aabaa-ahum aw abnaa-ahum aw ikhwaanahum aw ‘asyiiratahum ulaa-ika kataba fii quluubihimu l-iimaana wa-ayyadahum biruuhin minhu wayudkhiluhum jannaatin tajrii min tahtihaa l-anhaaru khaalidiina fiihaa radhiyallaahu ‘anhum waradhuu ‘anhu ulaa-ika hizbullaahi laa inna hizballaahi humu lmuflihuun
QS 58:22] Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itu adalah golongan yang beruntung.
Kaum muslimin inonesia sudah bisa menilai kok yang mana emas yang mana tembaga ……
Di dalam Al Qur’an, Allah Ta’ala melarang kaum muslimin untuk memberikan sikap wala’,loyalitas kepada orang kafir, dan menjadikan mereka sebagai teman setia. Allah Ta’alaberfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا عَدُوِّي وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَاءَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia” (QS. Al Mumtahanah : 1)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang yahudi dan nasrani menjadi pemimpin-pemimpinmu. Sebagian mereka adalah pemimpin bagi yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim” (QS. Al Ma-idah : 51)