Sangat Hati-hati terhadap Syiah, KH Hasyim Asy’ari Larang Santri-santrinya Baca Kitab Subulus Salam
(Ironi NU Masa Kini)
Begitu hati-hatinya KH Hasyim Asy’ari pendiri NU terhadap yang berbau syiah, sampai-sampai Kitab Subulus Salam karya Imam as-Shon’ani saja tidak boleh dibaca oleh santri-santri KH Hasyim Asy’ari di Jombang Jawa Timur. Karena dinilai, As-Shon’ani ada sedikit bau Zaidiyah (syiah yang dekat dengan Ahlus Sunnah, tidak ghuluw –kelewat batas—seperti syiah Imamiyah).
Perlu diketahui, itu Zaidiyah dulu, namun kini syiah Zaidiyah yang adanya di Yaman yakni kelompok Houtsi telah ghuluw –kelewat batas— pula, karena mengikuti syiah Iran, bahkan jadi pemberontak dan memusuhi Umat Islam bahkan membubarkan shalat Jum’at.Syiah Houtsi Menyerang Masjid di Sana’a Yaman Bubarkan dan Tangkap Sang Khotib Saat Khutbah Jumathttps://www.nahimunkar.org/syiah-houtsi-menyerang-masjid-di-sanaa-yaman-bubarkan-dan-tangkap-sang-khotib-saat-khutbah-jumat/
Jadi Zaidiyah kini telah terkikis, berbalik jadi syiah Imamiyah yang ghuluw dan memusuhi Islam.
Penjelasan tentang kenapa dilarang baca kitab Subulus Salam tersebut di atas disampaikan oleh KH Ali Yafie sesepuh NU ketika menjawab pertanyaan seorang kyai sepuh lokal NU yang menyatakan diri, dulunya murid KH Hasyim Asy’ari. Pertanyaan santri KH Hasyim Asy’ari itu diajukan kepada KH Ali Yafie dalam Konferensi Besar Ulama NU di Pesantren Watucongol Magelang Jawa Tengah 1987-an. Jawabannya adalah karena saking hati-hatinya KH Hsyim Asy’ari, agar para santrinya tidak tercemar oleh syiah sekecil apapun.
Pendiri NU sebegitu hati-hatinya terhadap bahaya syiah, lha kok orang-orang NU kini sebegitunya dalam hal mengantek ke aliran sesat syiah. Hingga 95 persen orang yang masuk syiah di Indonesia, kabarnya adalah dari NU. Sampai ada yang disebut telah menjual NU ke syiah. https://www.nahimunkar.org/ramai-nu-cirebon-dinilai-telah-menjual-nu-pada-syiah/
Na’udzubillahi min dzalik!
https://www.nahimunkar.org/said-aqil-siradj-menabrak-fatwa-pendiri-nu-tentang-syiah/
(nahimunkar.com)
Tidak begitu islam itu rahmawati ‘alamin kok
sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnad-nya; Suatu hari, di depan Rasulullah saw Abu Bakar menceritakan seorang sahabat yang amat rajin ibadatnya. Ketekunannya menakjubkan semua orang. Tapi Rasulullah tak memberikan komentar apa-apa. Para sahabat keheranan. Mereka bertanya-tanya, mengapa Nabi tak menyuruh sahabat yang lain agar mengikuti sahabat ahli ibadat itu. Tiba-tiba orang yang dibicarakan itu lewat di hadapan majlis Nabi. Ia kemudian duduk di tempat itu tanpa mengucapkan salam. Abu Bakar berkata kepada Nabi, “Itulah orang yang tadi kita bicarakan, ya Rasulallah.” Nabi hanya berkata, “Aku lihat ada bekas sentuhan setan di wajahnya.”
Nabi lalu mendekati orang itu dan bertanya, “Bukankah kalau kamu datang di satu majlis kamu merasa bahwa kamulah orang yang paling soleh di majlis itu?” Sahabat yang ditanya menjawab, “Allahumma, na’am. Ya Allah, memang begitulah aku.” Orang itu lalu pergi meninggalkan majlis Nabi.
Setelah itu Rasulullah saw bertanya kepada para sahabat, “Siapa di antara kalian yang mau membunuh orang itu?” “Aku,” jawab Abu Bakar. Abu Bakar lalu pergi tapi tak berapa lama ia kembali lagi, “Ya Rasulallah, bagaimana mungkin aku membunuhnya? Ia sedang ruku’.” Nabi tetap bertanya, “Siapa yang mau membunuh orang itu?” Umar bin Khaththab menjawab, “Aku.” Tapi seperti juga Abu Bakar, ia kembali tanpa membunuh orang itu, “Bagaimana mungkin aku bunuh orang yang sedang bersujud dan meratakan dahinya di atas tanah?” Nabi masih bertanya, “Siapa yang akan membunuh orang itu?” Imam Ali bangkit, “Aku.” Ia lalu keluar dengan membawa pedang dan kembali dengan pedang yang masih bersih, tidak berlumuran darah, “Ia telah pergi, ya Rasulullah.” Nabi kemudian bersabda, “Sekiranya engkau bunuh dia. Umatku takkan pecah sepeninggalku….”
Saudara Hamsarmadin, sepertinya web ini memang dibuat untuk adu domba. Tdk usah diladeni.
Cukup memberi pencerahan kepada para pembaca bahwa web ini mirip milik org “Kafir” yg kerjanya hanya meng “adu domba”…
Jazakallah…
Kenyataan sekarang tidak seperti itu, lihat org” NU yg mengusir syiah dari Sampang beberapa waktu yll. Suatu bukti bahwa siapapun dari golongan manapun yg menyerang NU melalui pengajian via pengeras suara dg dalil”nya misalnya menghujat sahabat Nabi Muhammad SAW atau Kiai yg disegani, maka dg bukti langsung tersebut kemarahan biasanya akan diaplikasikan di lapangtan.