SEBELUM TERLAMBAT TUNTASKAN DARAH TINGGI DENGAN AKAR POHON PEPAYA
Penyakit tekanan darah tinggi adalah salah satu penyakit berbahaya yang apabila tak segera diobati dapat mengakibatkan stroke, lumpuh, bahkan juga kematian untuk penderitanya. Tanda tanda yang umum terjadi untuk penderita desakan darah tinggi yaitu emosi yg tidak stabil hingga penderita cepat terasa tersinggung serta mudah marah.
Sekarang ini memang sudah banyak obat moderen yang dapat dipakai untuk menyembuhkan penyakit darah tinggi, namun tentu obat obatan itu mempunyai banyak efek samping apabila dibandingan dengan obat obatan yang diolah atau diramu secara tradisional. Salah satu tanaman yang berkhasiat mengobati sakit darah tinggi adalah Akar pohon pepaya. Tumbuhan pepaya dapat dengan gampang kita jumpai.
Cara mengobati sakit darah tinggi dengan akar pohon pepaya yaitu sebagai berikut : Ambil akar pohon pepaya yang tingginya 1 mtr., dicuci bersih lalu di rebus dengan air sebanyak 1 liter. Biarkan hingga mendidih hingga air tinggal seperempatnya saja. Air rebusan diminum hangat hangat pagi serta sore hari. Akar pohon ini dapat di rebus sejumlah 7 kali pengulangan. Lakukan setiap hari sampai penyakit anda hilang sama sekali. Semoga segera sembuh.
Sumber: kabar-online.tk/October 27, 2015 | KESEHATAN
(nahimunkar.com)
Cara mencegah darah tinggi sebenarnya mudah. Asal Anda punya tekad yang kuat untuk membuat tekanan darah Anda normal. Jika tidak ada tekad, ya sulit.
Tekad untuk apa? Ya, tekad untuk sehat. Caranya, hindari makanan minuman penyebab darah tinggi. Misalnya, makanan tinggi garam, makanan minuman tinggi gula (terlalu manis), jeroan hewan, kuning telur, kulit ayam, santan kelapa, dsb.
Saya penderita darah tinggi 28 tahun. Pernah nyaris putus asa. Ketika berkenalan dengan seorang dokter yang menyarankan untuk diet, hasilnya bukan main dahsyatnya. Diet menyelamatkan saya dari sikap putus asa.
Kini, tensi darah saya normal. Dua hari lalu saya ukur. Hasilnya, 140/80. Jadi, normal. Dulu pernah nyampai 190/110. Dokter BPJS saya berkomentar untung Bapak tidak stroke, ketika saya cerita tensi tertinggi saya.