Sebuah Negara Muslim Akan Hancur Bila Bebaskan Musik Sebagaimana Andalusia
BLORA (voa-Islam.com)- Kejayaan daulah Islam Andalusia sangat terkenal seantero jagat, keindahan tata letak negara dan kemajuan para pemudanya dalam menghasilkan karya ilmiah tidak di ragukan lagi.akan tetapi semua itu hancur setelah negeri Andalusia di serang virus Musik, demikian tegas ustadz Hartono Ahmad Jaiz dalam dauroh Islam sehari di Blora [18/10]
Kehancuran Andalusia, diawali dengan masuknya seorang ahli musik ke andalusia yang kemudian mengajarkan kepada masyarakat bagaimana tatacara musik, sehingga masyarakat terlebih para pemuda banyak berbondong bondong sama belajar musik, demikian Ustadz Hartono Ahmad Jaiz mengkisahkan
Kemudian, secara perlahan banyak sekali masyarakat Andalusia yang mulai meninggalkan akivitasnya dalam mempelajari Al Quran, mengkaji dan berdzikir. Mereka lebih sibuk dan asyik serta berlomba lomba dalam bermusik dan bernyanyi, tegas Ustadz yang telah banyak menulis buku Islam ini.
Bukan hanya itu, ternyata banyak sekali hari ini tidak kita sadari bahwa setiap event musik dan acara audisi adalah milik para Yahudi dan secara tidak sadar umat Islam yang telah ikut acara mereka sama saja membantu mendanai kaum Yahudi, tegas ustadz Hartono Ahmad Jaiz.
Selain itu di saat para generasi muslim dan muslimah terjangkit virus musik, mereka akan masuk ke dalam kemaksiatan yang membahayakan, mulai dari rokok, khomer dan sampai zina pun akan menjadi kebutuhan dan kecanduan.
Wal hasil, ustadz Hartono Ahmad Jaiz sangat menghimbau kepada umat Islam untuk benar benar menjauhi musik, karena musik ini lebih berbahaya dari pada serangan seribu mortir ke wilayah muslim.
Bila umat Islam di serang dengan seribu mortir maka, akan bangkit semangat jihad dan muslim akan tetap berpegang teguh dengan Kitab Sucinya (Al-Qur’an), akan tetapi bila umat Islam di lenakan dengan musik, maka mereka akan lupa dengan tugas dan kewajibanya. [Protonema/voa-Islam] Ahad, 5 Muharram 1437 H / 18 Oktober 2015 08:43 wib
(nahimunkar.com)
assalamualaikum maaf min saya izin menanggapi,
menurut saya jangan dulu menjudge musik sebagai penghancur umat islam. jika seperti itu maka pemikiran anda cukup sempit, maaf sekali lagi karena menurut saya karena musik adalah seni suara dan seni hanya bisa dinilai dari sudut pandang seni saja karena art for art, seni untuk seni, oleh sebab itu, maka penilaian terhadap musik harus lah berdasarkan kacamata seni bukanlah berdasarkan kacamata agama karena sudah jelas agama dan seni itu berbeda wilayah. kalau menurut saya memang musik yang menjauhkan dari Tuhan (dalam hal ini Alloh SWT) adalah haram hukumnya, namun jenis musik seperti apa dulu yang seperti itu, karena banyak sekali musik yang justru malah bisa mendekatkan diri kepada Alloh, contohnya seperti musik yang didalamnya terdapat unsur pengingat terhadap Alloh seperti marawis dsb. namun, bagaimana hukumnya bila membaca alquran dengan niat ingin dipuji oleh orang lain? apakah halal? tentu saja haram hukumnya kan. oleh karena itu menurut saya jangan dulu menjudge musik itu penghancur umat islam karena apakah tilawatil qur’an bukan termasuk musik? jika seperti itu maka islam hanyalah agama penindas, dalam artian mengekang para pengikutnya dalam berekspresi dan mengembangkan kreatifitas. dan jikia melihat dari salah satu hadist yang berbunyi “innamal a’malu binniyah” sesungguhnya perbuatan itu tergantung niatnya. jadi jika seseorang bermusik karena berniat untuk mempersatukan umat islam dan meningkatkan ukhuwah islamiyahnya maka musik tersebut menjadi halal dan diperbolehkan bahkan disunnahkan, namun jika seseorang bermusik karena berniat mengahncurkan umat islam maka jelaslah musik itu haram.
sekali lagi saya mohon maaf jika terdapat kata kata yang kurang berkenan
wassalamualaikum