Sedekah Laut, Sesajen Kemusyrikan Undang Azab Allah. Islam Nusantara Berbahaya, Pro Kemusyrikan
Sedekah Mengundang Rahmat Allah
Syirik yang Mengundang Azab Allah derita, petaka dan siksa
Diantara dalil yang menunjukkan bahwa kesyirikan sangat cepat mengundang Azab,dll
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
” اثْنَانِ يُعَجِّلُهُمَا اللَّهُ: الْبَغْيُ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ “
“Dua Dosa yang Allah menyegerakan adzabnya didunia yakni kezhaliman dan durhaka kepada kedua orang tua”.
Hadits shahih riwayat Imam Bukhari dalam kitab At-Tarikh Al-Kabir, dishahihkan oleh syaikh Albani rahimahumallah.
Sudah dimaklumi bahwa kezhaliman terbesar adalah sebagaimana firman Allah dalam surat Luqman:
وَإِذۡ قَالَ لُقۡمَٰنُ لِٱبۡنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَٰبُنَيَّ لَا تُشۡرِكۡ بِٱللَّهِۖ إِنَّ ٱلشِّرۡكَ لَظُلۡمٌ عَظِيمٞ ١٣ [ لقمان: 13]
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”. [Luqman:13]
…
Mari kita mentauhidkan Allah dan jangan berbuat syirik, dan jangan lupa untuk berbuat ihsan kepada kedua orang tua kita
Via fb Rulli Programmer
***
Islam Nusantara pro kemusyrikan, berbahaya
Islam Nusantara pro kemusyrikan, berbahaya karena pengusulnya yakni Said Aqil Siradj ketua umum NU (Nahdlatul Ulama) membolehkan upacara kemusyrikan berupa mapag (menjemput) Dewi Sri (yang dianggap sebagai dewa padi). Ketika pencetus agama Islam Nusantara itu pro upacara kemusyrikan, sedang Islam Nusantara disebut oleh Ma’ruf Amin sebagai agama (Islamnya NU), berarti mereka itu mengusung kemusyrikan lewat ormas terbesar di Indonesia. Na’udzubillahi min dzalik. Dan itu dijelaskan juga oleh seorang kyai NU.
Silakan simak berikut ini.
***
Awas! Islam Nusantara Mengembalikan kepada Kemusyrikan
Ilustrasi Foto/ edukasi.kompasiana.com
Contoh Perbuatan Kemusyrikan: Ruwatan dan Nyembah Kubur
Jokowi melakukan upacara Mandi Kembang Mobil Esemka: Menyambut Prestasi dengan Kemusyrikan. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menggelar Wilujengan (selamatan) dan Jamasan (ritual memandikan) Mobil Esemka, malam Jum’at (23/02/2012). Selain sesajen, rangkaian bunga pandan, melati, kantil juga menjadi hiasan aksesori mobil untuk penolak bala’. (lihat artikel Tumbal dan Sesajen, Tradisi Syirik Warisan Jahiliyah di nahimunkar.com)
Ada sorotan tajam dari kalangan kyai NU di Jawa Tengah mengenai Islam Nusantara, di antaranya diberitakan sebaga berikut.
Putra ulama terkenal KH Maemoen Zubair, KH Najih Maemoen (Gus Najih) mengkritik keras Islam Nusantara.
Gus Najih membuat makalah berjudul “Islam Nusantara dan Konspirasi Liberal”. “Islam Nusantara hadir untuk mensinkronkan Islam dengan budaya dan kultur Indonesia. Ada doktrin sesat di balik lahirnya wacana Islam Nusantara,” ungkap Gus Najih.
Kata pria ini, dengan Islam Nusantara mereka mengajak umat untuk mengakui dan menerima berbagai budaya sekalipun budaya tersebut kufur, seperti doa bersama antar agama, pernikahan beda agama, menjaga Gereja, merayakan Imlek, Natalan dan seterusnya.
Menurut Gus Najih, para pengusung Islam Nusantara juga ingin menghidupkan kembali budaya-budaya kaum abangan seperti nyekar, ruwatan, sesajen, blangkonan, sedekah laut dan sedekah bumi (yang dahulu bernama nyadran).
“Dalam anggapan mereka, Islam di Indonesia adalah agama pendatang yang harus patuh dan tunduk terhadap budaya-budaya Nusantara. Tujuannya agar umat Islam di Indonesia terkesan ramah, tidak lagi fanatik dengan ke-Islamannya, luntur ghiroh islamiyahnya,” jelas Gus Najih.
Gus Najih menegaskan, ada misi “Pluralisme Agama” di balik istilah Islam Nusantara, di samping juga ada tujuan politik (baca; partai) tertentu, yang jelas munculnya ide tersebut telah menimbulkan konflik, pendangkalan akidah serta menambah perpecahan di tengah-tengah umat.
Demikian berita yang dilansir suaranasional.com, 09/10/2015.
Mengembalikan kepada kemusyrikan.
Dalam berita itu disebutkan, Menurut Gus Najih, para pengusung Islam Nusantara juga ingin menghidupkan kembali budaya-budaya kaum abangan seperti nyekar, ruwatan, sesajen, blangkonan, sedekah laut dan sedekah bumi.
Ritual bukan dari Islam yang namanya ruwatan, sesajen, sedekah laut dan sedekah bumi itu bukan sekadar budaya, namun mengandung keyakinan yang kaitannya minta perlindungan (dari aneka bala’ bencana, celaka, sial dan nasib-nasib buruk lainnya) kepada selain Allah Ta’ala.
Padahal, dalam Islam telah ditegaskan,
وَإِن يَمۡسَسۡكَ ٱللَّهُ بِضُرّٖ فَلَا كَاشِفَ لَهُۥٓ إِلَّا هُوَۖ وَإِن يُرِدۡكَ بِخَيۡرٖ فَلَا رَآدَّ لِفَضۡلِهِۦۚ يُصِيبُ بِهِۦ مَن يَشَآءُ مِنۡ عِبَادِهِۦۚ وَهُوَ ٱلۡغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ ١٠٧ [سورة يونس,١٠٧]
Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang [Yunus : 107]
Ketika orang meminta perlindungan kepada selain Allah untuk dientaskan atau dicegah dari bencana dan sebagainya, padahal yang mampu dan yang berhak mengentasnya dan mencegahnya itu hanya Allah Ta’ala, maka berarti orang itu telah membuat tandingan terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala. Itulah kemusyrikan besar (syirik akbar), dosa paling besar yang tidak diampuni oleh Allah Ta’ala bila sampai meninggal tidak bertaubat, dapat mengeluarkan pelakunya dari Islam, segala amal kebaikannya hapus, dan tempatnya di neraka kekal.
Allah Ta’ala berfirman:
وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” [Al-An’am: 88]
Juga firman Allah Ta’ala,
لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ
“Jika kamu mempersekutukan Allah, niscaya akan terhapuslah amalanmu.” [Az-Zumar: 65]
إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu seorang penolong pun.” [Al-Maidah: 72]
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ
“Sesungguhnya orang-orang kafir dari ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) dan orang-orang musyrik (akan masuk) neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka adalah seburuk-buruk makhluq.” [Al-Bayyinah: 6]
Ritual yang dilakukannya berupa ruwatan, sesajen/ sesaji, sedekah bumi, larung laut dan sebagainya itu juga merupakan peribadahan kemusyrikan untuk selain Allah. Itu sangat bertentangan dengan sifat pribadi Muslim yang shalatnya, sembelihannya (nusuk), hidupnya, dan matinya hanya untuk Allah Rabbul ‘alamiin.
قُلۡ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحۡيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ١٦٢ لَا شَرِيكَ لَهُۥۖ وَبِذَٰلِكَ أُمِرۡتُ وَأَنَا۠ أَوَّلُ ٱلۡمُسۡلِمِينَ ١٦٣ [سورة الأنعام,١٦٢-١٦٣]
Katakanlah: sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)” [Al An’am,162-163]
Apa itu Ruwatan?
1. Ruwatan Mendatangkan Dosa Terbesar.
2. Ruwatan itu kepercayaan non Islam berlandaskan cerita wayang. Ruwatan artinya upacara membebaskan ancaman Batoro Kolo, raksasa pemakan manusia, anak Batoro Guru/ raja para dewa. Batoro Kolo adalah raksasa buruk jelmaan dari sperma Batoro Guru yang berceceran di laut, setelah gagal bersenggama dengan permaisurinya, Batari Uma, ketika bercumbu di langit sambil menikmati terang bulan. Itulah kepercayaan musyrik/ menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang berlandaskan cerita wayang penuh takhayyul, khurofat, dan tathoyyur (menganggap sesuatu sebagai alamat sial dsb). Upacara ruwatan itu bermacam-macam: ada yang dengan mengubur sekujur tubuh selain kepala, atau menyembunyikan anak/ orang yang diruwat, ada yang dimandikan dengan air kembang dan sebagainya. Biasanya ruwatan itu disertai sesaji dan wayangan untuk menghindarkan agar Betoro Kolo tidak memangsa.
3. Ruwatan itu dari segi keyakinannya termasuk tathayyur, satu jenis kemusyrikan yang sangat dilarang Islam, dosa terbesar. Sedang dari segi upacaranya termasuk menyembah/ memohon perlindungan kepada selain Allah, yaitu ke Betoro Kolo, satu jenis upacara kemusyrikan, dosa terbesar pula.Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الطِّيَرَةُ شِرْكٌ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ
“Thiyarah (tathayyur) adalah syirik/ menyekutukan Allah, thiyarah adalah syirik, thiyaroh adalah syirik, (diucapkan) tiga kali. (HR Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan dishahihkan oleh Ibnu Majah dari hadits Ibnu Mas’ud, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam).
4. Merasa sial karena sesuatu atau alamat-alamat yang dianggap mendatangkan sial, termasuk perbuatan kemusyrikan. Kata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
مَنْ رَدَّتْهُ الطِّيَرَةُ عَنْ حَاجَتِهِ فَقَدْ أَشْرَكَ قَالُوا : وَمَا كَفَّارَةُ ذَلِكَ ؟ قَالَ : أَنْ يَقُولَ اللَّهُمَّ لَا خَيْرَ إلَّا خَيْرُك وَلَا طَيْرَ إلَّا طَيْرُك , وَلَا إلَهَ غَيْرُكَ(رواه ِأَحْمَدَ عن عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ. قال الشيخ الألباني : ( صحيح ) انظر حديث رقم : 6264 في صحيح الجامع)
“Barangsiapa yangtidak jadi melakukan keperluannya karena merasa sial, maka ia telah syirik.Maka para sahabat RA bertanya, Lalu bagaimana kafarat dari hal tersebut wahai Rasulullah? Maka jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Katakanlah : Allahumma laa khairaillaa khairaka walaa thiyara illa thiyaraka walaa ilaha ghairaka.” Ya Allah, tidak ada kebaikan kecuali kebaikanMu, dan tidak ada kesialan kecuali kesialan (dari)Mu, dan tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain-Mu. (HR.Ahmad dari Abdullah bin Umar dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani).
Allah SWT berfirman:
وَلَا تَدْعُ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنْفَعُكَ وَلَا يَضُرُّكَ فَإِنْ فَعَلْتَ فَإِنَّكَ إِذًا مِنَ الظَّالِمِينَ(106)
“Dan janganlah kamu memohon kepada selain Allah, yang tidak dapat memberi manfaat dan tidak dapat pula mendatangkan bahaya kepadamu, jika kamu berbuat (hal itu), maka sesungguhnya kamu, dengan demikian, termasuk orang-orang yang dhalim (musyrik)”. (QS Yunus/ 10:106).
5. Sudah jelas, Al-Qur’an dan Al-Hadits sangat melarang kemusyrikan. Dan bahkan mengancam dengan adzab, baik di dunia maupun di akherat. namun kini kemusyrikan itu justru dinasionalkan. Maka perlu dibisikkan ke telinga-telinga mereka, bahwa sebenarnya lakon mereka tu menghadang/ menantang datangnya adzab dan murka Allah SWT, di dunia maupun di akherat.
Masyarakat perlu diberi penjelasan, bahwa ruwatan itu adalah kemusyrikan, dosa terbesar yang tidak diampuni. Hingga pelakunya bila meninggal dalam keadaan belum bertaubat dan berstatus musyrik, maka haram masuk surga, dan tempatnya di neraka. Karena Allah Ta’ala telah berfirman:
{إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ} [المائدة: 72]
Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (QS Al-Maaidah: 72).
Mengembalikan kepada kemusyrikan
Ketika Islam Nusantara justru mengembalikan umat Islam kepada acara-acara ruwatan dan semacamnya itu brarti hanyalah mngembalikan kepada kemusyrikan. Padahal, mengembalikan umat Islam kepada kemusyrikan itu dosanya lebih besar dibanding membunuh jiwa. Karena Allah ta’ala telah berfirman:
وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ [البقرة/191]
dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan. (QS Al-Baqarah: 191)
وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ [البقرة/217]
Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. (QS Al-Baqarah: 217).
Arti fitnah dalam ayat ini adalah pemusyrikan, yaitu mengembalikan orang mu’min kepada kemusyrikan. Itu dijelaskan oleh Imam At-Thabari dalam tafsirnya:
عن مجاهد في قول الله:”والفتنة أشدُّ من القتل” قال: ارتداد المؤمن إلى الوَثن أشدُّ عليه من القتل. –تفسير الطبري – (ج 3 / ص 565)
Dari Mujahid mengenai firman Allah وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ ia berkata: mengembalikan (memurtadkan) orang mu’min kepada berhala itu lebih besar bahayanya atasnya daripada pembunuhan. (Tafsir At-Thabari juz 3 halaman 565).
Setelah terdeteksi arah dari Islam Nusantara itu menghidupkan kembali ritual-ritual ruwatan, sesajen, sedekah bumi, larung laut dan sebagainya yang itu semua merupakan upacara kemusyrikan yang dapat mengeluarkan Umat Islam dari Islamnya, maka betapa bahayanya Islam Nusantara itu. Maka wajib ditolak sekuat-kuatnya, agar jangan sampai Umat Islam ini dijerumuskan ke kemusyrikan yang mengakibatkan kekal di neraka.
Semoga Allah Ta’ala melindungi Umat Islam dari para durjana aqidah yang menjual agamanya dan menyeret manusia kepada kemusyrikan dengan berbagai cara.
(nahimunkar.com)
***
Said Aqil Siraj (SAS) Soal Membolehkan Tradisi Menjemput Dewi Sri Walau Itu Kufur & Syirik
Video pidato Said Aqil Siradj Ketua Umum PBNU kembali viral. Kali ini ia membacakan ‘fatwa’nya bahwa upacara menjemput Dewi Sri (Mapag Dewi Sri) ketika menyambut panen dengan Sholawatan dan istighosah hukumnya Tidak Apa-apa, atau tidak haram.
Apa itu Mapag Dewi Sri? Mapag Dewi Sri adalah salah satu adat masyarakat Indonesia khususnya Jawa dan Sunda yang dilaksanakan untuk menyambut datangnya panen raya. Dalam Mitologi.Jawa dan Sunda ada keyakinan bahwa Dewi Sri lah yang mengatur panen tetumbuhan.
Karena itu acara ini biasanya dilakukan dengan mengarak simbol Dewi Sri mengelilingi kampung dengan diiringi berbagai atraksi kesenian, pergelaran Wayang Kulit Purwa, selamatan dan acara memperebutkan air yang berasal dari tujuh mata air.
Aliran kepercayaan kuno meyakini bahwa air yang berasal dari tujuh mata air dipercaya sebagai obat untuk segala macam penyakit dan tolak bala. Berikut video saat Said Aqil Siradj pidato :
Said Aqil dalam pidatonya membawa qoul Imam Sufya bin Uyainah, “Laa yanbaghil khuuruju minal.‘aadati illa fil haraam” (tidak boleh meninggalkan tradisi adat kecuali yang haram). Dengan kata lain Said Aqil menganggap ritual Mapag Dewi Sri bukanlah haram, kendati mengandung.keyakinan-keyakinan takhayul dan khurofat tentang Dewi Sri
Jika ditinjau dari aqidah Islam, tentu keyakinan ini termasuk kemusyrikan, sebab yang mengatur panen, curah hujan, memberi rizki, adalah Allah Subhanahu Wata’ala, bukan entitas lain. Sehingga sebuah ritual.(peribadatan) yang memiliki keyakinan itu adalah haram.
https://kaffah.net/viral-video-said-aqil-siraj-soal-membolehkan-tradisi-menjemput-dewi-sri/
___
Barangsiapa yang mengatakan kedua ritual ini boleh, kafir lah ia tanpa ada keraguan
Dewi Sri adalah tokoh mitologi Hindu yang konon menjadi sumber asal tanaman padi. Karenanya lah kemudian masyarakat agraris tradisional (baca : kuno) Jawa-Bali memujanya sebagai lambang keberkahan dan kesuburan dengan segala ritualnya yang kental dengan nuansa animisme dan dinamisme.
Misal, Mapag Dewi Sri – yang katanya si Sri ini menjaga tanaman padi. Salah satu elemen penting dalam ritual ini adalah sesajen. Dengan mempersembahkan sesajen dalam perhelatan Mapag Dewi Sri tersebut diharapkan mendapatkan hasil panen yang memuaskan.
Upacara yang masih saudaraan dengan Mapag Sri adalah Nadran. Nadran sukuran laut dilakukan agar hasil tangkapan ikan para nelayan banyak/melimpah.
Untuk itu, disediakan sesajen berupa kepala kerbau, kembang tujuh rupa, buah-buahan, makanan khas, dan lain sebagainya yang dipersembahkan untuk penguasa laut.
Perbuatan Mapag Sri dan Nadran Laut ini jelas syirik akbar. Allah ta’ala berfirman:
ﻗُﻞْ ﺇِﻥَّ ﺻَﻠَﺎﺗِﻲ ﻭَﻧُﺴُﻜِﻲ ﻭَﻣَﺤْﻴَﺎﻱَ ﻭَﻣَﻤَﺎﺗِﻲ ﻟِﻠَّﻪِ ﺭَﺏِّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴﻦَ
“Katakanlah sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah Rabb semesta alam” [QS Al-An’aam : 162].
ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﺸْﺮِﻙْ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻓَﻜَﺄَﻧَّﻤَﺎ ﺧَﺮَّ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﻓَﺘَﺨْﻄَﻔُﻪُ ﺍﻟﻄَّﻴْﺮُ ﺃَﻭْ ﺗَﻬْﻮِﻱﺑِﻪِ ﺍﻟﺮِّﻳﺢُ ﻓِﻲ ﻣَﻜَﺎﻥٍ ﺳَﺤِﻴﻖٍ
“Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh” [QS. Al-Hajj : 31].
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻻ ﻳَﻐْﻔِﺮُ ﺃَﻥْ ﻳُﺸْﺮَﻙَ ﺑِﻪِ ﻭَﻳَﻐْﻔِﺮُ ﻣَﺎ ﺩُﻭﻥَ ﺫَﻟِﻚَ ﻟِﻤَﻦْ ﻳَﺸَﺎﺀُ ﻭَﻣَﻦْﻳُﺸْﺮِﻙْ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻓَﻘَﺪِ ﺍﻓْﺘَﺮَﻯ ﺇِﺛْﻤًﺎ ﻋَﻈِﻴﻤًﺎ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka.sungguh ia telah berbuat dosa yang besar” [QS. An-Nisaa’ : 48].
Tidak bisa menjadi ‘syar’iy’ ( ? ) hanya sekedar dikasih nyanyian shalawatan. Barangsiapa yang mengatakan kedua ritual ini boleh, kafir lah ia tanpa ada keraguan. Apalagi yang mengatakannya adalah orang yang tahu bahasa Arab, serta pernah belajar dan diajari tentang tauhid dan syirik beserta dalil-dalilnya; maka tidak ada udzur kejahilan baginya. Kecuali saat bicara yang bersangkutan sedang hilang akalnya (baca : gila).
Keterangan:Gambar 1 adalah patung Dewi Sri koleksi Museum Sonobudoyo.
Gambar 2 adalah kepala kerbau isi sesajen ritual Nadran.
Oleh : Dony Arif Wibowo
https://assunahsalafushshalih.wordpress.com 20 Mar 2018
(nahimunkar.org)
Kiamat terjadi dipagi hari
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan
يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَۚ وَإِن لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ ۚوَاللّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِۚ إِنَّ اللّهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
QS.5:67. Hai Rasul, sampaikanlah apa (petunjuk ayat-ayat) yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu, dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan risalah (hukum)-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia (buka risalah : Cukuplah Allah bagiku 1998), sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir (lihat QS.16:104).
إِنَّ الَّذِينَ حَقَّتْ عَلَيْهِمْ كَلِمَتُ رَبِّكَ لاَ يُؤْمِنُونَۚ وَلَوْ جَاءتْهُمْ كُلُّ آيَةٍ حَتَّى يَرَوُاْ الْعَذَابَ الأَلِيمَ
QS.10:96-97. Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat (azab) Tuhanmu, tidaklah akan beriman, meskipun datang kepada mereka segala macam (keterangan) ayat-ayat yang nyata, hingga mereka menyaksikan azab yang pedih
إِنَّهُ قَدْ جَاءَ أَمْرُ رَبِّكَۚ وَإِنَّهُمْ آتِيهِمْ عَذَابٌ غَيْرُ مَرْدُودٍ
QS.11:76. Sesungguhnya telah datang ketetapan Tuhanmu (buka risalah : Al-Qur’an Taurat dan kiamat), dan sesungguhnya mereka itu akan didatangi azab yang tidak dapat ditolak.
وَسَوَاء عَلَيْهِمْ أَأَنذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنذِرْهُمْ لاَ يُؤْمِنُونَ ﴿١٠﴾
QS.36:10. Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman (buka risalah : Inilah takdir buruk kamu..!!!).
إِنَّ مَوْعِدَهُمُ الصُّبْحُ أَلَيْسَ الصُّبْحُ بِقَرِيبٍ
QS.11:81. Sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh, bukankah subuh itu sudah dekat?” (lihat Injil Lukas.17:26-30, Matius.24:21-22, dan buka risalah : Pesan Nabi Isa tentang kedatangan juru selamat).
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
QS.40:60. Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari mentaati (hukum)-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” (lihat QS.7:40).
قُلْ رَّبِّ إِمَّا تُرِيَنِّي عَذَابًأَلِيمً يُوعَدُونَ
QS.23:93. Katakanlah : “Ya Tuhanku, jika Engkau sungguh-sungguh hendak memperlihatkan kepadaku azab yang sangat pedih yang diancamkan kepada mereka.
وَإِنَّا عَلَى أَن نُّرِيَكَ مَا نَعِدُهُمْ لَقَادِرُونَ ﴿٩٥﴾
QS.23:95. Dan sesungguhnya Kami benar-benar kuasa untuk memperlihatkan kepadamu (ya Chandra Adnan Rasyad) apa (bencana dan kematian) yang Kami ancamkan kepada mereka.
سُبْحَانَهُ هُوَ الَّذِي يُحْيِي وَيُمِيتُ فَإِذَا قَضَى أَمْراً فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُن فَيَكُونُ
QS.40:68. Maha Suci Dia, Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, maka apabila Dia sudah menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya berkata kepadanya: “Jadilah”, maka terjadilah ia (lihat QS.6:73).
فَأَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ مُشْرِقِينَۚ وَقَطَعْنَا دَابِرَ الَّذِينَ كَذَّبُواْ بِآيَاتِنَا وَمَا كَانُواْ مُؤْمِنِينَۚ فَأَصْبَحُواْ فِي دَارِهِمْ جَاثِمِينَ
QS.7:91,QS.7:72. Maka mereka ditimpa gempa saat matahari akan terbit, dan kami tumpas orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan tiadalah mereka orang-orang yang beriman, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di dalam rumah-rumah mereka.
قُلْ صَدَقَ اللّهُۚ وَالْحَقَّ يَقُولُونَۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ
QS.3:95,QS.38:84,QS.65:3. Katakanlah : Benarlah Firman Allah, dan hanya kebenaranlah yang Dia katakan, sesungguhnya Allah melaksanakan apa yang dikehendaki-Nya (perhatikan QS.11:118-119).
وَقُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ سَيُرِيكُمْ آيَاتِهِ فَتَعْرِفُونَهَا وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
QS.27:93. Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah, Dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kekuasaan-Nya itu, maka kamu akan mengetahui (kebenaran)-nya, dan Tuhanmu tiada lalai dari apa yang kamu kerjakan”.
الْحَمْدُ لِلّهِ الْعَزِيزِ الْمُقْتَدِرِ الَّذِي هَلَكَ الظَّالِمِينَ
QS.6:45,QS.54:42. Segala puji bagi Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Berkuasa yang telah membinasakan orang-orang yang zalim.
Petunjuk Sholat yang diterima Allah
Khusyu artinya : mengerti, faham, sungguh2, serius, focus, konsentrasi
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ ﴿١﴾
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
إِنَّ الصَّلاَةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَاباً مَّوْقُوتاً ﴿١٠٣﴾
QS.4:103. Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya (Isya, Subuh, Lohor, Asyar, Magrib) atas orang-orang yang beriman (catatan : apabila seseorang meninggalkan 1 saja kewajiban sholatnya dan dia mati hari itu, maka dia mati dalam keadaan durhaka/kafir).
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَقْرَبُواْ الصَّلاَةَ وَأَنتُمْ سُكَارَى حَتَّىَ تَعْلَمُواْ مَا تَقُولُونَ ﴿٤٣﴾
QS.4:43. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu sholat, sedang kamu dalam keadaan mabuk (fikiranmu melayang kemana mana), sehingga kamu mengerti apa (dan tujuan) yang kamu ucapkan (saat kamu shalat, contoh : sebagaimana kita mengucapkan kata I love you yang kita langsung tau arti, tujuan dan harapan kita, begitu juga hendaknya bacaan sholat kita, hati-hati.QS.22:55).
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيراً مِّنَ الْجِنِّ وَالإِنسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لاَّ يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لاَّ يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لاَّ يَسْمَعُونَ بِهَا أُوْلَـئِكَ كَالأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُوْلَـئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ ﴿١٧٩﴾
QS.7:179. Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah), dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi, mereka itulah orang-orang yang lalai.
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ ﴿٤﴾ الَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ ﴿٥﴾
QS.107:4-5. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya (tidak mengerti apa dan tujuan yang dia baca, lihat QS.4:142).
Yuk kita pahami arti bacaan sholat kita, supaya Sholat kita tidak sia2 dan diterima Allah SWT..!
085273879773
Bacaan do’a Iftiftah dan artinya :
Alloohu akbar kabiiroo (Allah Maha Besar lagi Sempurna kebesarannya), wal-hamdu lillahi katsiiroo (dan segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya), wa subhaanalloohi bukrotaw wa ashiilaa (dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore hari).
Innii wajjahtu wajhiya (Aku hadapkan wajah dan hatiku) lil-ladzii fathoros-samaawaati wal ardho (kehadapan dzat yang menciptakan langit dan bumi) haniifam muslimaw (dalam keadaan lurus lagi berserah diri) wa maa ana minal-musyrikiin (dan aku bukanlah golongan orang-orang yang menduakan Tuhan).
Inna sholaatii (sesungguhnya sholatku), wa nusukii (ibadah/pekerjaanku), wa mahyaaya (dan hidupku), wa mamaatii (dan matiku), lillaahi rabbil’aalamiin (hanya untuk mentaati perintah Allah Tuhan semesta alam), laa syariikalahu (tidak ada sekutu bagi-Nya), wa bidzaalika umirtu (dan demikianlah aku diperintahkan), wa ana minal muslimin (dan aku adalah golongan orang-orang yang berserah diri/Islam).
Surah Fatihah dan artinya:
Bismillaahi rohmaanir rohmaanir-rohiim (dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang), Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin (segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam), Ar-rohmaanir rohiim (Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang), Maaliki yaumid-diin (Yang menguasai hari pembalasan), Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin (kepadamu kami taat, dan kepadamulah kami memohon pertolongan), Ihdinash-shiroothol-mustaqiim (tunjukilah kami jalan yang lurus), Shirootol-ladziina an’amta’alaihim (jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat atas mereka), Ghoiril maghduubi’alaihim (bukan jalan mereka yang Engkau murkai), wa ladh dhooliin (dan bukan jalan orang-orang yang sesat).
Bacaan rukuk dan artinya :
Subhaana robbiyal’adhiimii wa bi hamdih (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya).
Bacaan berdiri dari rukuk dan artinya :
Sami’alloohu li man hamidah (Allah Maha Mendengar siapapun yang memuji-Nya).
Bacaan I’tidal dan artinya :
Robbanaa lakal hamdu (ya Tuhan kami bagi-Mu-lah segala puji), mil’us-samaawaati wa mil ul ardhi (sebanyak isi langit dan bumi), wa mil’u maa syi’ta min syai’in ba’du (dan sebanyak barang yang Engkau kehendaki setelah itu).
Bacaan sujud dan artinya :
Subhaana robbiyal a’laa wa bihamdih (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan memuji-Nya).
Do’a duduk diantara dua sujud dan artinya :
Robbighfirlii (Ya Tuhanku ampunilah aku), warhamnii (dan belas kasihanilah aku), wajburnii (dan cukupilah kekuranganku), warfa’nii (dan angkatlah derajatku), warzugnii (dan berilah aku rezeki), wahdinii (dan berilah aku petunjuk), wa’aafinii (dan berilah aku kesehatan), wa’fu’annii (dan berilah ampunan kepadaku).
Bacaan Tasyahud dan artinya :
At tahiyyaatul (segala kehormatan) mubaarokaatush (keberkahan) sholawaatuth (kebahagiaan) thoyyibaatu (dan kebaikan) lillaah (hanya milik Allah), Assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullaahi wabarokaatuh (keselamatan, rahmat dan berkah-Nya kepadamu ya Nabi), as salaamu’alainaa (semoga keselamatan atas kami) wa’alaa’ibaadillaahish-shoolihiin (dan seluruh orang-orang yang sholeh), asyhadu al laa ilaaha illallaah (Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah), wa asyhadu anna Muhammadar rosuulullooh (dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah).
Allaahumma sholli’alaa Muhammad (Ya Allah ! limpahkanlah rahmat kepada Muhammad), kamaa shollaita’alaa Ibroohiim (sebagaimana Engkau telah memberi rahmat kepada Ibrahim).
As salaamu’alaikum wa rohmatulloohi wa baarokaatuh (semoga keselamatan, rahmat dan berkah Allah atas kamu).
Semoga Allah menyelamatkan kita dari siksa neraka-Nya yang abadi.
مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ ﴿٤٢﴾قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ ﴿٤٣﴾
QS.74:42-43. (Penjaga jahannam bertanya): “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (siksa yang kekal)?” Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang memelihara shalat (tidak tepat waktu dan tidak mengerti apa dan tujuan yang dibaca).
Al-Qur’an dan hancur binasanya bangsa Indonesia
سَلَامٌ عَلَيْكُمْ
Keselamatan atas dirimu.
لَقَدْ أَنزَلْنَا آيَاتٍ مُّبَيِّنَاتٍ وَاللَّهُ يَهْدِي مَن يَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ ﴿٤٦﴾
QS.24:46. Sesungguhnya Kami telah menurunkan (petunjuk) ayat-ayat yang (saling) menjelaskan, dan Allah memimpin siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (buka risalah : Petunjuk Allah kepadaku terlampir).
يُدْخِلُ مَن يَشَاءُ فِي رَحْمَتِهِ وَالظَّالِمِينَ أَعَدَّ لَهُمْ عَذَاباً أَلِيماً ﴿٣١﴾
QS.76:31. Dia memasukkan siapa yang dikehendaki-Nya kedalam rahmat-Nya (lihat QS.3:74,QS.41:35), dan bagi orang-orang zalim disediakan-Nya azab yang pedih (buka risalah : Kerugian dan azab yang kekal bagi orang-orang yang iri dan dengki).
مَا يَفْتَحِ اللَّهُ لِلنَّاسِ مِن رَّحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا وَمَا يُمْسِكْ فَلَا مُرْسِلَ لَهُ مِن بَعْدِهِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
QS.35:2. Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat (petunjuk), maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
وَمَن يَهْدِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِن مُّضِلٍّ أَلَيْسَ اللَّهُ بِعَزِيزٍ ذِي انتِقَامٍ ﴿٣٧﴾
QS.39:37. Dan barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak seorangpun yang dapat menyesatkannya. Bukankah Allah Maha Perkasa lagi mempunyai (kekuasaan untuk) mengazab?
مَّنِ اهْتَدَى فَإِنَّمَا يَهْتَدي لِنَفْسِهِ وَمَن ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَا وَلاَ تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّى نَبْعَثَ رَسُولاً ﴿١٥﴾
QS.17: 15. Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah/petunjuk/perintah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan meng`azab sebelum Kami mengutus seorang rasul (untuk memberi peringatan, lihat QS.7:34,QS.10:47, QS.25:51,QS.14:4, hati2 QS.7:94, dan buka risalah : Perintah Allah kepadaku dan kepastian azab atas orang2 yang tidak beriman).
وَمَا كَانَ رَبُّكَ مُهْلِكَ الْقُرَى حَتَّى يَبْعَثَ فِي أُمِّهَا رَسُولاً يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِنَا وَمَا كُنَّا مُهْلِكِي الْقُرَى إِلَّا وَأَهْلُهَا ظَالِمُونَ ﴿٥٩﴾
QS.28:59. Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan suatu negeri, sebelum Dia mengutus di ibukota negeri itu seorang rasul yang membacakan/menyampaikan (risalah hukum) ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan suatu negeri; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman.
وَإِذَا أَرَدْنَا أَن نُّهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُواْ فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيراً ﴿١٦﴾
QS.17:16. Dan jika Kami sudah memutuskan hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menta`ati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya (buka risalah : Sunnah Allah).
فَذَلِكُمُ اللّهُ رَبُّكُمُ الْحَقُّ فَمَاذَا بَعْدَ الْحَقِّ إِلاَّ الضَّلاَلُ فَأَنَّى تُصْرَفُونَ ﴿٣٢﴾
QS.10:32. Maka itulah (hukum) Allah Tuhan kamu yang sebenarnya; maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan (dari kebenaran firman-Nya)? (buka risalah : Al-Qur’an adalah hukum Allah yang tidak dapat ditolak).
أَفَبِهَذَا الْحَدِيثِ أَنتُم مُّدْهِنُونَ ﴿٨١﴾
QS.56: 81. Maka apakah kamu menganggap remeh saja (ayat-ayat) Al Qur’an ini..?
إِنَّ الَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ بِآيَاتِ اللّهِ لاَ يَهْدِيهِمُ اللّهُ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ ﴿١٠٤﴾
QS.16:104. Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah (Al Qur’an), Allah tidak akan memberi petunjuk kepada mereka dan bagi mereka azab yang pedih.
فَسُبْحَانَ الَّذِي بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ ﴿٨٣﴾
QS.36:83. Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
Allah sudah tidak ridho pada bangsa ini, perhatikan ancaman-Nya ini, QS.35:15-16. “Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dia-lah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji, Jika Dia menghendaki, niscaya Dia memusnahkan kamu dan mendatangkan ummat yang baru (untuk menggantikan kamu dibumi-Nya ini)”, jadi bersiaplah, karena Allah akan melaksanakan sunnah-Nya : Inilah yang diancamkan Allah kepada negeri ini, azab ini diturunkan-Nya akibat bangsa ini, terutama para pemimpin negeri ini sudah sombong seperti Fir’aun, tidak mengindahkan peringatan Allah (risalah ayat2 Al-Qur’an) : Peringatan demi peringatan telah ditampakkan oleh Allah dibumi ini, pertanda Allah tidak ridho pada pemerintahan yang zolim ini, untuk jelasnya, buka Google, ketik “Al-Qur’an dan hancur binasanya bangsa indonesia (chandra adnan rasyad)”, atau buka Reply dibawah, itulah hukum Allah Tuhan kamu yang sebenarnya, bertaubatlah, patuhilah perintah-Nya, sebelum terlambat, karena kehancuran/kiamat itu akan segera dilaksanakan-Nya, tanda2-nya adalah “apabila bumi diguncangkan dengan guncangan/gempa yang dahsyat” Al-Qur’an surah 99 Al-Zalzalah, ketik juga “Kiamat apa dan mengapa (chandra adnan rasyad), jadi janganlah sok pintar…dengan mengatakan pergeseran lempengan inilah..itulah…patahan… inilah…itulah….karena yang menggerakkan semuanya itu adalah Allah, sebagai tanda murka-Nya, karena manusia tidak mau mengikuti perintah/pedoman-Nya yang sangat lengkap didalam Al-Qur’an, yang dilarang-Nya dikerjakan, yang diperintah-Nya ditinggalkan……hati2-lah…karena Allah tidak akan mengangkat azab yang telah diturunkan-Nya, jika manusia tidak bertaubat dan kembali mengakui-Nya sebagai Tuhan YME (Sila pertama Pancasila), atau Bangsa ini akan tinggal namanya saja dan menjadi cerita negeri yang durhaka kepada Allah bagi ummat yang akan datang, ketik lagi “Dimanakah Sorga/kebahagiaan abadi, dan neraka/siksa yang kekal menurut Allah..? (chandra adnan rasyad)..sadaqallah…!
Pewaris Bumi
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
إِنَّ الأَرْضَ لِلّهِ يُورِثُهَا مَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ
QS.7:128. Sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah; diwariskan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dari antara hamba-hamba-Nya, dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa.
الَّذِينَ يُبَلِّغُونَ رِسَالَاتِ اللَّهِ وَيَخْشَوْنَهُ وَلَا يَخْشَوْنَ أَحَداً إِلَّا اللَّهَ وَكَفَى بِاللَّهِ حَسِيباً
QS.33:39. (Yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah (hukum) Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seseorang (pun) selain kepada Allah. dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan.
وَعْدَ اللَّهِ لَا يُخْلِفُ اللَّهُ وَعْدَهُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
QS.30:6. Itulah janji Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
وَاللَّهُ يَقُولُ الْحَقَّ وَهُوَ يَهْدِي السَّبِيلَ
QS.33:4. Dan Allah mengatakan (kepada kamu) yang sebenarnya, dan Dia menunjukkan jalan (yang lurus).
وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللّهِ حَدِيثاً
QS.4:87. Dan siapakah orang yang lebih benar perkataan (nya) selain daripada Allah?
قُلْ صَدَقَ اللّهُۚ وَالْحَقَّ يَقُولُونَۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ
QS.3:95,QS.38:84,QS.65:3. Katakanlah : Benarlah Firman Allah, dan hanya kebenaranlah yang Dia katakan, sesungguhnya Allah melaksanakan apa yang dikehendaki-Nya.
وَقُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِۚ سَيُرِيكُمْ آيَاتِهِ فَتَعْرِفُونَهَاۚ وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
QS.27:93. Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah, Dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kekuasaan-Nya itu, maka kamu akan mengetahui (kebenaran)-nya, dan Tuhanmu tiada lalai dari apa yang kamu kerjakan”.
الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِين الَّذِي هَدِانِي إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ دِيناً قِيَماً مِّلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفً وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
QS.6:161. Segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam yang telah memberi petunjuk kepadaku jalan yang lurus (QS.81:29), pedoman hidup yang benar, pedoman hidup Ibrahim yang lurus, dan Ibrahim bukanlah termasuk orang2 yang musyrik.
ذَلِكَ هُدَى اللّهِ يَهْدِي بِهِ مَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَلَوْ أَشْرَكُواْ لَحَبِطَ عَنْهُم مَّا كَانُواْ يَعْمَلُونَ
QS.6:88. Itulah petunjuk Allah, yang dengan (ayat-ayat)-Nya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya, seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.
Pembuat risalah (perhatikan QS.72:26-28)
Chandra Adnan Rasyad
085669776457 – 085273879773